Tokoh Nasional

Kisah Kapten Lukas Kustaryo di Pembantaian Rawagede, Tabrak Kereta Amunisi Belanda

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terjadi Pembantaian di Daerah Selama Konflik Indonesia-Belanda, Sosok yang Dijuluki oleh Belanda 'Begundal dari Karawang' Ini Jadi Target Utama dalam Pembantaian Rawagede

Dengan mengenakan seragam itu, dia menembaki tentara Belanda yang lain.

Bahkan, karena ulahnya itu, Kapten Lukas juga sempat ditembak

dari jarak kira-kira 25 meter oleh Letnan Sarif, anak buahnya,

yang tidak menyadari bahwa itu adalah komandan sendiri.

Untungnya tembakan itu tak mengenai sasaran.

Kapten Lukas Kustaryo pun menjadi target utama tentara Belanda.

Bahkan, mereka bersedia mengeluarkan ribuan gulden untuk mencari informasi

mengenai 'Begundal Karawang' itu.

Tak Menemukan Lukas Kustaryo, Pasukan Belanda Bantai Rakyat Sipil

Keberadaan Kapten Lukas di Rawagede akhirnya tercium oleh tentara Belanda.

Pada 8 Desember 1947, Belanda mendapatkan informasi bahwa Lukas Kustaryo berada di Rawagede.

Sementara Lukas Kustaryo sendiri tengah menghimpun tentara BKR di Rawagede

dan berunding dengan para laskar hingga siang untuk merencanakan penyerangan ke wilayah Cililitan, Jakarta.

Sekitar pukul 15.00, Kapten Lukas beserta pasukannya telah keluar dari Rawagede dengan berjalan kaki.

Sementara sekitar pukul 16.00, turun perintah pimpinan

pasukan Belanda bahwa Rawagede harus dibumihanguskan.

Menurut Sukarman, kira-kira tengah malam, tentara Belanda sudah tiba di Stasiun Pataruman,

Desa Kalangsari, yang bersebelahan dengan Kampung Rawagede.

Selang sekitar setengah jam, sebanyak 300 tentara Belanda yang dipimpin Mayor Alphons Wijnen

mulai memasuki Kampung Rawagede untuk mencari Kapten Lukas.

Para warga yang tahu bahwa Kapten Lukas telah meninggalkan Rawagede memilih bungkam,

kemudian memicu terjadinya pembantaian.

"Inilah yang menjadi salah satu penyebab pembantaian," tutur Sukarman.

Kapten Lukas sendiri tidak mengetahui terjadi pembantaian di tempat yang baru ditinggalkannya.

Di kemudian hari, berkali-kali ia memohon maaf kepada warga Rawagede

karena telah memicu terjadinya pembantaian itu.

Namun warga Rawagede tidak menaruh dendam, kata Sukarman.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Terjadi Pembantaian di Daerah Selama Konflik Indonesia-Belanda, Sosok yang Dijuluki oleh Belanda 'Begundal dari Karawang' Ini Jadi Target Utama dalam Pembantaian Rawagede

Berita lain terkait kemerdekaan Indonesia

Berita Terkini