dan laskar-laskar pemuda yang melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Baca juga: Potret Meriam Bellina Awet Muda, Netizen : Cantiknya Kaya Barbie
Dalam peristiwa 'Pembantaian Rawagede', target utama Belanda
adalah memburu seorang komandan kompi yang memimpin Karawang-Bekasi, Lukas Kustaryo.
MelansirĀ Kompas.comĀ (18/9/2011), Rawagede sendiri sudah menjadi daerah markas
para laskar pejuang jauh sebelum kemerdekaan diproklamasikan.
Seperti yang diungkapkan Ketua Yayasan Rawagede Sukarman,
yang telah mendokumentasikan tragedi pembantaian itu
dalam buku berjudul 'Riwayat Singkat Taman Pahlawan Rawagede.'
Laskar pejuang yang dikenal di Rawagede sebelum kemerdekaan Republik Indonesia
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, antara lain Laskar Macan Citarum,
Barisan Banteng, MPHS, SP88, dan Laskar Hizbulloh.
Kemudian, mulai 19 Agustus 1945, seluruh laskar itu bergabung
menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat), yang markasnya ada di rumah-rumah warga.
Sosok Lukas Kustaryo yang Dijuluki 'Begundal dari Karawang'
Pada 1946, kata Sukarman, Letkol Suroto Kunto yang masih berusia 24 tahun