TRIBUNMANADO.CO.ID, MOJOKERTO - Bagai tertimpa durian runtuh, warga Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto kaya mendadak.
Mereka ramai-ramai memborong motor dan mobil yang harganya cukup mahal.
Ternyata mereka adalah petani cabai yang kecipratan naiknya harga cabai.
Mereka membeli puluhan motor dan mobil secara cash alias kontan
dari hasil keuntungan panen cabai saat harga selangit
yang tembus hingga Rp 95 ribu per kilogram ditingkat petani.
Baca juga: Fantastis Harga Gaun Pengantin Aurel, Seharga Tiga Mobil Mewah
Kepala Desa Pucuk, Nanang Sudarmawan membenarkan
adanya masyarakat khususnya petani cabai yang memborong kendaraan motor
dan mobil hingga membangun rumah yang dibeli secara cash dari hasil panen cabai rawit.
"Kalau jumlah kendaraan yang dibeli itu setahu saya sampai saat ini ada puluhan sekitar 30-50 motor.
Memang paling banyak motor Scoopy, ada juga motor PCX dana juga dua mobil," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Masih Ingat Eva Arnaz? Artis Film Panas Era 70-80an, Kini Hidup Jualan Lontong Sayur
Menurut dia, paling banyak petani cabai yang memborong kendaraan motor
tersebut berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas
dan mayoritas penduduknya adalah petani cabai.
Setidaknya, ada lima dusun di Desa Pucuk yaitu Dusun Wotgaru,