Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Para pecinta kopi di Kotamobagu tentu tak asing lagi dengan nama ‘coffee shop’ yang satu ini.
Bijimera Coffee and Roastery, namanya, atau yang sering disebut Bijimera,
Bijimerah Coffee and Roastery adalah kedai kopi yang didirikan sejak tahun 2016.
Kedai kopi ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun dan belum pernah berganti nama.
Memadukan konsep desain interior ‘vintage’ dan ‘rustic’, Bijimera menawarkan suasana hangat yang nyaman kepada pelanggan yang datang.
Yudi Nurdin, pemilik Bijimera mengisahkan perjuangannya di tahun awal memulai usaha kedai kopi.
“Awal buka usaha, penuh tantangan karena produk yang kami tawarkan merupakan hal baru di Kotamobagu,” kata Yudi ketika berbincang dengan tribunmanado.co.id, di Bijimera, Kamis (04/03/2021) sore kemarin.
Yudi sempat merasakan kekhawatiran, sebab yang akan ia sajikan adalah kopi yang diolah secara modern, ditopang dengan peralatan teknologi.
Kekhawatirannya bukan semata karena hal tersebut. Dirinya juga khawatir tak akan ada yang berminat. Sebab nantinya harga secangkir kopi akan dibanderol dengan angka yang cukup tinggi, mengingat proses pengolahan yang cukup rumit.
Namun seiring berjalannya waktu, melalui edukasi ke pelanggan tentang kenikmatan kopi, manfaat kopi dan perkembangan tentang kopi, nyatanya penikmat kopi maupun pelanggan bertambah banyak.
“Alhamdulillah hingga saat ini Bijimera sudah memiliki pelanggan yang banyak. Bahkan sudah ada pelanggan tetap yang hampir setiap hari mampir,” kata Yudi.
Ia membeberkan, omzet dan profit dari usahanya tersebut sampai saat ini mampu mencapai puluhan juta rupiah per bulan, dan mampu menyerap tenaga kerja hinga 4-5 orang.
Barista atau pembuat kopi professional yang pernah bernaung di bawah atap Bijimera sudah banyak berganti.
Untuk saat ini sendiri, ada 4 barista yang bergantian menyajikan minuman kepada para pelanggan dari pagi hingga malam hari.
Salah satu hal yang menarik dari Bijimera adalah mereka belum menyajikan makanan.