"Berdasarkan temuan, meski tidak ditemukan habitatnya secara rinci, burung ini, masi ada sekitar 20 ekor, mengingat kondisi kesehatan, serta tidak terlihat stres. Memang agak berbeda dari perkiraan sebelumnya, yakni 50 ekor, tentusaja ini merupakan hal yang harus dijaga dan diteliti lebih dalam," terangnya.
"Disisi lain, akhirnya kita dapat membuktikan, bahwa apa yang dideskripsikan, sama persis, untuk warna coklat cerah, corak khas belang dibagian sayap, memiliki kumis dan mengeluarkan suara, seperti kucing," ujar dia
Namun tambah Buyung jika merasa terancam, burung ini akam mengelurakan suara seperi jangkrik, sebagai kode alaram. Tapi tentusaja untuk ukuran, sedikit berbeda karena ternyata celepuk Siau lebih kecil dibanding perkiraan, karna tingginya sekira 10 cm dengan lebar sayap keseluruhan 30 cm
Deskripsi Celepuk Siau
Foto : Celepuk Siau yang berhasil diabadikan setelah 151 tahun (Tribun Manado)
Celepuk Siau/Otus Siaoensis
- Tinggi : 10 cm
- Lebar sayap keseluruhan : 30 cm
- Warna : Coklat cerah dengan corak belang di ujung sayap, dan dada
- Ciri spesifik : memiliki bulu samping kiri dan -kanan mulut seperti kumis, mengeluarkan tanduk saat terancam dan dapat membuat beragam suara seperti kucing saat terancam, suara jangkrik sebagai alaram bahaya
- Kerabat : Celepuk Sangihe, Celepuk Sulawesi
- Jenis : Burung Hantu
Sempat dinyatakan punah 1866 dan ditemukan kembali pada 2017