Hewan Langka

Mengenal Celepuk Siau, Hewan Endemik Langka Dari Pulau Siau yang Sempat Dinyatakan Punah

Penulis: Erlina Langi
Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Celepuk Siau

Ditemukan Tahun 2017 Setelah 151 Tahun Dinyatakan Punah


Foto : Raul saat menunjukan Celepuk Siau yang ditemukannya pada 2017 silam (Tribun Manado/Don Papuling)

Penemuan burung endemik khas Pulau Siau, yakni Celepuk Siau (Otus Siaoensis), kembali membuka mata dunia.

Pasalnya jenis burung hantu yang telah dinyatakan punah tersebut, sejak tahun 1998, kini kembali menampakan diri di Bumi Karamando (Sebutan lain Siau).

Hewan endemik langka ini, ditemukan pertama kali, Rahul Sidik (45) warga Kelurahan Tarorane, Lingkungan II, Kecamatan Siau Timur (Sitim).

Rahul, sapaan akrabnya menjelaskan kronologi penemuan tersebut. "Burung ini, saya temukan pada Senin 11 Desember 2017, sekira 20:30. Saya juga tidak tau, kalau burung ini sangat langka, karena tanpa sengaja, terbang dan masuk di kios jualan saya, yakni di Pasar Ampera, Ulu Siau," ujarnya heran.

"Waktu ditemukan, Celepuk Siau ini, terbang, dan langsung hinggap dipintu kios. Dengan rasa penasaran sayapun langsung menangkap dan mengikatnya, hingga langsung menghubungi para peneliti yang memang sedang mencari keberadaan burung ini," jelasnya.

Buyung Mangangue, yang merupakan salah satu anggota ekspedisi pencarian Celepuk Siau, mengungkapkan, pencarian khusus burung ini, dilakukan sejak 2015.

"Kami melakukan pencarian, bersama Celebes Biodivercity, namun sudah dua tahun penelitian, tidak membuahkan hasil, sehingga tim pun putus asa, dan hampir mengambil kesimpulan bahwa Celepuk Siau, telah punah," ucapnya.

Bahkan tambah buyung keberadaan burung ini, sempat mengundang peneliti dari Belanda, Jerman maupun lokal, namun tidak pernah ditemukan.

Namun lanjut dia, buah dariĀ  kesabaran akhirnmya dapat dirasakan, karena burung langka itu, menunjukan dirinya, dimana Celepuk Siau untuk pertama kalinya dalam 151 tahun terakhir berhasil ditemukan

Ia mengatakan penemuan pertama kalinya sepanjang 151 tahun pada 11 Desember 2017 lalu

Dimana Celepuk Siau ini, ditemukan satu ekor dalam keadaan hidup di Pasar Ampera, Ulu Siau, yang menjadi angin segar bagi perkembangan penelitiannya.

"Jadi penemuan ini, merupakan angin segar, sebab burung yang sekitar 151 tahun belum pernah dilihat secara hidup, akhirnya muncul. Ini tentu saja memberikan secerca harapan bagi dunia ilmia, untuk tetap melanjutkan penelitian," terangnya.

"Saking misterius, bahkan sejak ditemukan pertama pada tahun 1866, belum ada yang berhasil melakukan pengamatan, baik pola hidup, cara berburu, radius jelajah, serta cara berkembang biak. Ini merupakan hal baru bagi seluruh peneliti. Saya berharap ini merupakan suatu kemajuan," tuturnya.

Halaman
123

Berita Terkini