Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Pademi Covid 19, sudah setahun melanda Dunia.
Tak terkecuali di Kota Bitung, Provinsi Sulut musibah bencana non alam ini berdampak ke semua sektor.
Apalagi pelaku usaha cafe dan rumah makan, begitu terdampak.
Selama pandemi, penggunjung berkurang berdampak pada pemasukan berkurang.
Baca juga: Soal Baliho yang Salah Cetak, Runtuwene: Pejabat Terkait Harusnya Diberi Sanksi
Baca juga: Penyintas Covid-19 Manado Jadi Pendonor Plasma Darah Setelah Rawat Sang Ayah
Baca juga: Disdik Kotamobagu Mulai Sosialisasikan SKB 3 Menteri
Sejumlah pelaku usaha di Kota Bitung, melakukan berbagai cara dan upaya agar bisa survive menjalankan bisnisnya di tengah pandemi Covid 19.
Menurut Andre Wang, pemilik Wang Coffee and Food di Kelurahan Madidir Ure Kecamatan Madidir Kota Bitung punya strategi sehingga masih bisa survive di tengah pandemi Covid 19.
Kepada Tribunmanado.co.id, Andre bercerita saat pandemi Covid 19 pada akhir Februari tahun 2020, pertama yang dialami di usahanya adalah pelanggan yang berkurang.
Baca juga: Polisi Tangkap Fredy Kusnadi, Dalang Mafia Tanah Dino Patti Djalal
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Edi dan Wahyuningsih Tewas Bersamaan, Pasutri Ini Terlindas Truk
Hingga dia harus memangkas operasional kafe, hanya sampai hari Sabtu dan jam operasi buka siang pukul 11.00 wita sampai jam 8 malam.
“Sebelum pandemi kami buka dari jam 8 pagi sampao jam 8 malam,” kata Andre.
kafe yang menyasar market family, karwayan perkantoran dan masyarakat lainnya paling terdampak, dengan pandemi Covid 19.
Baca juga: KPU Boltim Tetapkan Sachrul-Oskar Bupati dan Wabup Terpilih Periode 2021-2024
Baca juga: Polisi Tangkap Fredy Kusnadi, Dalang Mafia Tanah Dino Patti Djalal
Dia bercerita selama pandemi, karyawan kantor yang biasanya saat pulang kerja menjemput keluarganya anak dan istri pergi ngopi dan makan di cafenya kini sudah tidak ada lagi.
Agar bisa terus eksis, keberadaan era digital seperti media sosial (Medsos) sangat membantunya untuk memasarkan produk yang dijual di kafenya.
“Kami memanfaatkan digital di tengah pandemi, dan bersyukur sampai saat ini masih bisa bertahan,” jelasnya.
Ini cara yang dipilih Andre, dalam memasarkan menu makanan di tengah pandemi Covid 19.
Baca juga: Indonesia Borong Jet Tempur Canggih dari Prancis dan Amerika, Apa Saja Kehebatannya?
Baca juga: Angkasa Pura I Rayakan HUT ke-57 Bersama Anak-anak Panti Asuhan
Melalui sosial facebook Wang Caffee dan WhatsApp pribadi, Andre memposting foto menu dan mencantumkan harga serta nomor telpon yang bisa di hubungi untuk pemesanan.