"Salah satu kendala utama adalah kurang pekerja. Karena di sini lagi banyak proyek," katanya.
Ivan salah satu warga mengatakan, bagian atas rumah untuk turis sudah rampung.
Tinggal bagian bawah yang masih perlu banyak perbaikan.
"Waktu pembuatan bagian atas kami tak tahu menahu. Basnya disiapkan, begitu pula peralatannya," kata dia.
Sebut dia, bagian bawah dibangun berdasarkan dana sisa pembangunan.
Ia dan istrinya berencana tinggal di bagian bawah. Dirinya optimistis bisa menggaet turis.
"Modalnya cucu saya pintar bahasa mandarin dan inggris. Rumah ini pun dekat dengan pantai Paal," kata dia.
Rivan Lagu salah satu warga mengaku belum beroleh pelatihan tentang cara menangani tamu. Termasuk bahasa asing.
"Tapi kami dengar pelatihan segera diadakan," kata dia.
Di desa pulisan yang bertetangga, home stay sudah banyak yang ready. Habis pendemi dipastikan home stay diserbu turis.
"Penentuannya ditentukan oleh tim. Mereka yang melihat langsung dan menangani," kata Hukum Tua Desa Pulisan Syianet Markus. (art)
• Demi Sebuah Pengabdian, 5 Guru Ini Nekat Pertaruhkan Nyawa Seberangi Sungai Deras, Berikut Kisahnya
• Polda Sulut Terus Instruksikan Jajaran Tindaklanjuti PPKM Berskala Mikro
• Ingat Rajae, Wabub Pamekasan yang Meninggal 31 Desember 2020? Diberhentikan, Lawan Politik Menangis