Berita Minut

Ide Cemerlang Joune Ganda,  Padukan KEK Likupang Dengan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joune Ganda

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Joune Ganda dan Kevin Lotulung akan memegang tampuk kepemimpinan Minut selama lima tahun ke depan. 

Keduanya tinggal tunggu dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Minut setelah tampil sebagai pemenang pada kontestasi pilkada Desember tahun lalu.

Dari jauh hari, Joune sudah punya konsep membangun Minut. 

Di bidang pariwisata, konsep Joune memadukan KEK Pariwisata Likupang dengan pariwisata berbasis masyarakat. 

Kepada Tribun dalam  wawancara Villa Telaga Rae, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) beberapa waktu lalu, Joune  mengatakan, KEK pariwisata merupakan hadiah terbesar dari Presiden Jokowi.

"Dari semua daerah di Indonesia Likupang terpilih masuk salah satu dari lima objek wisata super prioritas," kata dia. 

Adanya KEK, menurut dia, akan berdampak pada masyarakat sekitar. Jalan dan infrastruktur akan dibangun. Ini akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan. 

Sebut Joune, KEK bukan hanya berarti hotel besar. 

"Tapi juga usaha masyarakat seperti home stay," kata dia. 

Joune ingin mengembangkan pariwisata yang berbasis masyarakat. 

Gebrakan Bupati Banyuwangi Azwar Anas, salah satu kader PDI perjuangan yang sukses membangun pariwisata berbasis masyarakat jadi rujukan Joune.

"Saat di sekolah partai ia salah satu pematerinya. Saya menyimak baik baik," kata dia.

Joune tengah menggodok sebuah konsep pariwisata baru yang menyatukan turis dengan alam. 

Turis, misalnya, akan diajak cari ikan atau tanam padi di sawah. 

"Ini ada segmennya. Turis kan bukan hanya suka ke hotel tapi juga suka yang berbau tradisional. Jadi home stay akan diberdayakan," kata dia. 

Home Stay Sudah Pajang Nama

Deretan home stay nampak di kiri kanan jalan menuju objek wisata pantai Paal di desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (14/2/2021) sore.

Home stay berarsitektur rumah adat minahasa dengan dinding kayu dan bentuk mirip rumah panggung. Beberapa sudah rampung. 

Nama home stay sudah dipajang. Ada nama Turtel, Betty dan lainnya. 

Satu dua sudah membuat taman dengan kursi yang ditudungi payung besar. 

Kebanyakan hampir rampung. Ada pula yang setengah rampung. 

Amatan Tribun, Home Stay di sana terdiri dari tiga tipe. 

Tipe dua susun, tipe 36 dan tipe paviliun. Pada tipe dua susun, tamu dan pemilik rumah tinggal dalam satu rumah. Tamu di atas, pemilik rumah di bawah. 

Tipe 36 hanya dihuni tamu. Pemilik timggal di rumah yang berada belakang rumah tersebut. 

Sejumlah rumah sudah ready sold. Seperti punya Via. 

Ruang tamunya sudah terisi sofa minimalis dan meja dengan table clothes warna warni. Lantai dialasi plastik. Dalam kamar ada tempat tidur, lemari serta meja. 

"Ada televisi yang siap dipasang," kata dia.

Via menunjuk sebuah tiang depan rumah itu. Sebutnya itu untuk wifi. Ia berencana memasang AC agar tamu nyaman. 

"Di luar saya taruh bunga dan rencananya akan bikin taman," kata dia. 

Menurut Via, rumah itu dibangun sejak November 2020. Tak ada kendala berarti dalam pembangunan. 

"Salah satu kendala utama adalah kurang pekerja. Karena di sini lagi banyak proyek," katanya. 

Ivan salah satu warga mengatakan, bagian atas rumah untuk turis sudah rampung. 

Tinggal bagian bawah yang masih perlu banyak perbaikan.

"Waktu pembuatan bagian atas kami tak tahu menahu. Basnya disiapkan, begitu pula peralatannya," kata dia. 

Sebut dia, bagian bawah dibangun berdasarkan dana sisa pembangunan. 

Ia dan istrinya berencana tinggal di bagian bawah. Dirinya optimistis bisa menggaet turis.

"Modalnya cucu saya pintar bahasa mandarin dan inggris. Rumah ini pun dekat dengan pantai Paal," kata dia. 

Rivan Lagu salah satu warga mengaku belum beroleh pelatihan tentang cara menangani tamu. Termasuk bahasa asing.

"Tapi kami dengar pelatihan segera diadakan," kata dia. 

Di desa pulisan yang bertetangga, home stay sudah banyak yang ready. Habis pendemi dipastikan home stay diserbu turis. 

"Penentuannya ditentukan oleh tim. Mereka yang melihat langsung dan menangani," kata Hukum Tua Desa Pulisan Syianet Markus. (art) 

Demi Sebuah Pengabdian, 5 Guru Ini Nekat Pertaruhkan Nyawa Seberangi Sungai Deras, Berikut Kisahnya

Polda Sulut Terus Instruksikan Jajaran Tindaklanjuti PPKM Berskala Mikro

Ingat Rajae, Wabub Pamekasan yang Meninggal 31 Desember 2020? Diberhentikan, Lawan Politik Menangis

Berita Terkini