Kriminal

Dendam dan Memiliki Hubungan Gelap, Seorang Guru Mengaji di Bekasi Tega Membunuh

Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hendra Gunawan di Mapolres, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (4/2/2021).

TRIBUNMANADO.CO.ID, BEKASI - Kasus pembunuhan telah terjadi di Kecamatan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (2/2/2021) dini hari.

Pelakunya adalah lelaki berinisial MR bin T (38) yang merupakan seorang guru mengaji.

Korban yang bernama Ardanih (45) dibunuh dengan cara ditusuk menggunakan pisau bergagang hitam.

Motif kejahatan dikarenakan dendam dan hubungan asmara.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Hendra Gunawan mengatakan, pelaku dan korban bernama Ardanih (45) tinggal bertetangga dan saling mengenal satu sama lain.

Ilustrasi. (Shutterstock)

"Keduanya bertetangga, korban sehari-hari berjualan kelapa kalau pelaku dikenal sebagai guru mengaji di lingkunganya," kata Hendra.

Pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap tersangka, motif aksi kejahatan ini sementara karena dendam terkait urusan tindakan asusila.

"Jadi motifnya dendam, permasalahan anak korban pernah melakukan tindakan asusila ke anak tersangka," ucap Hendra.

Laksamana Bintang Empat AS Katakan Perang Nuklir AS dengan China-Rusia Sangat Mungkin Terjadi

Rayakan Imlek dengan Menu Hakau, Yuk Simak Resepnya!

Disamping itu, permasalahan lain yang mendorong terjadinya tindakan pidana pembunuhan disinyalir adanya hubungan gelap.

Hubungan gelap ini lanjut Hendra, terjalin antara tersangka dengan istri korban yang kemudian memperkeruh hubungan keduanya.

"Selain itu juga ada hubungan gelap antara pelaku dengan istri korban," ucap Hendra.

Sempat Dikira Bunuh Diri

Jasad korban pertama kali ditemukan di kamar mandi rumah Kampung Srengseng Kaliabang, Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi dengan kondisi tergantung.

"Jasad korban ditemukan di kamar mandi, kondisi seolah seperti bunuh diri," kata Hendra.

Namun saat jenazah dievakuasi oleh keluarga dan hendak dimandikan, terdapat kejanggalan berupa luka pada bagian tubuh Ardanih.

Kecurigaan itu kata Hendra, lantas tidak membuat pihak keluarga urung melanjutkan proses pemulasaran.

"Tetapi ada anggota keluarga yang merasa janggal, dia kemudian melapor ke pihak kepolisian supaya kasus ini bisa diungkap," kata Hendra.

Ilustrasi pembunuhan (youTube)

Dalam laporan polisi, pihak keluarga mengaku, terdapat luka di beberapa bagian tubuh korban. Luka itu, diyakini bukan berasal dari praktik bunuh diri.

"Luka sobek di bagian perut sebelah kanan, luka robek pergelangan tangan kiri, luka sobek bagian leher, luka memar di dagu, luka robek bagian bawah ketiak," paparnya.

Jenazah korban sudah dimakamkan pada Selasa (2/2) siang, sedangkan laporan polisi baru dilakukan keesokan harinya pada Rabu (3/2/2021).

Ganggu Perekonomian Global, Konflik Geopolitik AS-China Masih Tinggi, Ini Saran Mahbubani

Prakiraan Cuaca BMKG Sam Ratulangi Manado, Sulut Masih Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Polisi kemudian berusaha melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta meminta keterangan saksi-saksi.

"Dari penyelidikan dan keterangan saksi, pelaku mengarah ke tersangka berinisial MR (38), kita amankan di daerah Sukatani," ucap Hendra.

Ketika berhasil diamankan, polisi langsug melakukan penyidikan. MR akhirnya mengakui perbuatan yang telah menghabisi nyawa Ardanih.

"Jadi kejadian pada Selasa dini hari di ruang tamu, saat itu tersangka membunuh korban dengan cara menusuk menggunakan gunting," ucapnya.

"Saat korban sudah tidak berdaya, tersangka menyeretnya ke dalam kamar mandi dan dibuatlah seolah-olah seperti bunuh diri untuk menutupi aksinya," tambahnya.

Luka Tusuk di Beberapa Bagian Tubuh

Proses penyelidikan bukan hanya dilakukan melalui pencarian bukti-bukti di lokasi kejadian dan keterangan saksi-saksi.

Polisi turut melakukan pembongkaran makan Ardanih (45), korban pembunuhan di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi untuk keperluan autopsi.

Hendra mengatakan, proses pembongkaran makam dilakukan tim forensik bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi.

"Korban sudah dimakamkan pihak keluarga, untuk keperluan autopsi akhirnya kita lakukan gali kubur tim forensik dan Satres Kriminal," kata Hendra.

Dia menjelaskan, korban pertama kali ditemukan tewas pada Selasa (2/2/2021) dini hari, di kamar mandi dengan posisi tergantung seolah bunuh diri.

Iilustrasi Pembunuhan.11111 (net)

Keluarga pada saat itu, mengira korban benar-benar tewas karena bunuh diri. Alhasil, di hari yang sama pada selasa siang, jenazah dimakamkan di TPU Sukatani.

"Dari proses autopsi terdapat luka terbuka berupa tusukan di perut sebelah kanan, luka robek pergelangan tangan kiri, luka sobek bagian leher, luka memar di dagu, luka robek bagian bawah ketiak," paparnya.

Hendra menjelaskan, luka itu didapat dari tusukan benda tajam berupa gunting bergagang hitam yang digunakan tersangka.

Gelombang Tinggi Hantui Sulawesi Utara, Wilayah Kepulauan Diminta Waspada

Gajah di Pusat Latihan Satwa Khusus TNGL Melahirkan, Menteri LHK Turut Senang: Kasih Nama Siapa Ya?

"Dari hasil autopsi itu memperkuat dugaan korban meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh dengan cara ditusuk menggunakan gunting," paparnya.

Setelah proses autopsi, kepolisian langsung mengembalikan jenazah korban ke liang kubur dengan disaksikan pihak keluarga.

Adapun tersangka dalam kasus ini berinisial MR bin T (38), dia merupakan tetangga korban yang diduga memiliki motif dendam.

Tersangka lanjut Hendra, dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kata Polisi, Pelaku Pembunuhan di Sukawangi Dikenal Sebagai Guru Agama di Lingkungan.

Berita Terkini