News Analysis

Aroma Politik Tak Terhindarkan, Pengamat Sebut Harus Netral

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat politik Alfons Kimbal

News Analysis oleh :

Alfons Kimbal, Pengamat Politik Unsrat

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Penunjukan pejabat sementara (Pjs) di kabupaten/kota yang kepala

daerahnya habis masa jabatan punya aturan mainnya yakni Permendagri 74/2016.

Di dalamnya diatur antaranya tentang syarat pjs, tupoksi serta hal hal yang bukan wewenangnya.

BERITA PILIHAN EDITOR :

• Mendikbud Larang Sekolah Atur Seragam Sendiri, Agama Apapun Tak Boleh Mewajibkan, Bakal Disanksi

• Fakta Baru Kecelakaan Sriwijaya Air, Pilot Belok Hindari Cuaca dan Ada AirAsia Menuju Rute yang Sama

• Suami Kartika Sari Dewi Meninggal Dunia, Hari Ini Istri Keenam Presiden Soekarno Datang ke Indonesia

TONTON JUGA :

Disebut pjs mustilah pejabat eselon II dari Pemprov.

Tugasnya adalah melanjutkan pemerintahan selama lowong serta menjaga stabilitas daerah yang

akan menggelar pilkada. 

Pjs harus memiliki kompetensi dan profesionalitas.

Ia harus netral.

Ini penting karena tanpa sikap netral, pjs akan gagal dalam tugasnya.

Meski demikian, aroma politik tetap saja tak terhindarkan.

Dari penunjukan hingga kiprah, seorang pjs akan selalu dibayang -bayangi oleh politik.

Yang paling sering kelihatan adalah aroma kompetisi sejumlah pejabat eselon 2 untuk jabatan pjs.

Ini tentu melibatkan sejumlah drama dan trik, meski keputusan tetap ada di tangan user.

Ada beberapa politisi yang pintar meniti buih, sukses dalam tugas, sukses pula dalam hal tujuan politik. 

Dalam konteks ini, pjs dapat mengubah kosntelasi politik sebuah daerah sebelum pilkada. 

Seorang calon dapat melemah oleh sentuhan si pjs.

Sebaliknya bisa pula menguat.

Apalagi jika sampai pjs memegang jabatan di atas 1 tahun. 

Pjs dapat memobilisasi ASN dan perangkat daerah.

Kedua hal itu adalah kekuatan politik dalam bertarung. 

Mengenai tuntutan yang kadang muncul yakni pjs harus putra daerah, hal itu tak berdasar sama sekali. 

Basisnya adalah kompetensi. 

Banyak pjs yang sukses di tanah rantau.

Contohnya Meki Onibala di Minsel lalu serta Nixon Watung di pilkada Bolmong.

Kuncinya sekali lagi adalah kompetensi dan profesionalitas.

(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

BERITA TERPOPULER :

• Masih Ingat Kecelakaan Remaja Dibiarkan di Jalanan hingga Tewas? Kini Sang Ayah Tempuh Jalur Hukum

• Kecelakaan Maut, Sebanyak 32 Orang Tewas Kecelakaan Beruntun, Truk Bawa Peti Jenazah Tabrak Mobil

• Ingat Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Sukoharjo? Keluarga Pelaku Senang Terdakwa HT Terima Ini

TONTON JUGA :

Berita Terkini