TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -- Masalah dugaan perselingkuhan yang melibatkan oknum Politisi Partai Golkar berinisial J terus mendapat perhatian publik.
Bahkan terbaru oknum yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulut ini, akhirnya dicopot dari Jabatan Ketua harian Partai Golkar Sulut.
Terakait hal ini pun mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Josef Kairupan.
Dia menyebut ibarat peribahasa nilai etetes merusak susu sebelanga.
Sehingga dia menilai setiap individu yang bernaung dalam satu wadah organisasi apalagi memperoleh jabatan karena organisasi itu pastinya melekat kepadanya citra organisasi tersebut.
Terlebih yang diwakili itu adalah suara rakyat sebagai representasinya duduk sebagai anggota legislatif.
"Walaupun dapat dikatakan sebagai oknum tetapi tetap saja melekat citra dirinya sebagai anggota dewan. Hal ini ibarat mata uang yang tidak dapat dipisahkan antara sisi satu dengan sisi lainnya," kata Kairupan.
Dia pun menilai masalah tersebut untuk saat ini tentunya bisa saja berdampak buruk bagi elektabilitas partai Golkar.
"Hal ini dibuktikan bahwa di tengah-tengah publik sedang fokus terhadap bencana alam banjir dan tanah longsor yang menimpa sebagian daerah ini, nyatanya berita perselingkuhan tersebut mampu menyedot perhatian publik."
"Bahkan seakan-akan sedikit mengenyampingkan perhatian terhadap bencana, tetapi lebih perhatikan pemberitaan yg sedang viral ini," terang Kairupan.
Meski demikiam keuntungan lain, yakni perhatian masyarakat cepat memviralkan setiap fenomena atau peristiwa sensitif, tetapi juga cepat melupakan apa yg pernah terjadi.
Sehingga hampir dapat dipastikan bahwa saat tahun 2024 nanti saat pemilihan umum serentak publik sudah melupakan apa yang telah dilakukan oleh oknum J tersebut.
"Hanya segilintir org saja yg akan mengingatkan apa pernah terjadi. Kecuali jika oknum tsb kembali mengajukan diri kembali dalam jabatan publik maka serta merta akan ada resistensi dari publik," jelas Akademisi Unsrat ini.
Adapun dia menilai tindakan cepat diambil dari partai Golkar sulut menindaklanjuti pemberitaan yang sedang viral ini, setidaknya memberikan atensi khusus dari partai Golkar terhadap tindakan amoral dari oknum J.
Sehingga dapat mempertahankan citra partai golkar itu sendiri.
"Tindakan cepat yang dilakukan harus diapresiasi untuk menjaga nama baik partai Golkar."
"Karena secara organisasi Golkar juga memiliki rules of the game terhadap setiap kadernya yg melakukan pelanggaran sehingga harus ada strategi responsif untuk mengantisipasi turunnya elektabilitas partai," pungkasnya. (hem)
• Bumdes Tabilaa dan Disparbud Bolsel Sepakat Kerjasama Kelola Wisata Mangrove
• Suami Meninggal dan Tak Punya Anak, Mbah Muntilah Akhirnya Hidup Sebatang Kara, Purnomo Galang Dana
• Laksanakan Operasi Yustisi, Polres Minahasa Sambangi Disdik