Bencana longsor merenggut nyawa tiga orang daalm satu di lingkungan V, Perkamil, Pall Dua, Manado, Sabtu (16/1/2021).
Korbannya, seorang pria Fanny Poluan (50) , istrinya Arni Laurens (44) dan anaknya Chelsea (8).
Kini korban pria akan dimakamkan di Perkamil sedangkan istri dan anaknya dikuburkan di Kota Tomohon.
Para korban tertimbun longsor saat sedang tidur ketika hujan deras.
Korban Arni Laurens dan anaknya Chelsea dibawa oleh anak Arni dari suami pertama untuk dimakamkan di Kota Tomohon.
Putra Korban Fanny Poluan, Maxi Salea (27) mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu pukul 14.30 saat hujan sangat deras.
"Saat hujan kami sedang tidur di kamar sebelah saya bersama keluarga saya sedangkan ayah, berada di kamar sebelah," ucap sang anak.
Maxi mendengar bunyian yang sangat kuat, suara menggelegar seperti guntur.
"Dengan begitu kami anak-anak langsung keluar dan melihat di kamar orangtua sudah tertimbun, kami langsung membongkar korban tetapi karena hanya kami bertiga anak-anak saat kejadian jadi lama dievakuasi," ungkap Maxi, anak korban dari istri pertama
"Saya heran baru sekarang hujan lalu kami semua tidur, padahal biasanya tidak karena kami sudah tahu di belakang rumah rawan longsor," ungkapnya
Seorang Anggota Polri Meninggal Dunia di Pall Empat
Hujan deras yang melanda Kota Manado memakan korban dengan terjadinya tanah longsor di perumahan Aspol, lingkungan 6, Pall VI, Tikala, Manado, Sabtu (16/1/2021).
Korbanny adalah Aiptu Kifni Kawulur (48), anggota Polsek Tikala sekaligus babinkamtibmas di Kelurahan Kairagi Weru dan Dendengan Luar.
Korban meninggal tertimbun tanah di rumahnya sekitar pukul 15.15 Wita
Korban meninggalkan seorang orang istri dan tiga orang anak.
saat kejadian korban sedang membersihkan saluran air di samping rumah karena saluran air tersumbat.
Tak berselang lama tiba tiba tanah yang berbatasan dengan dinding samping kanan rumah longsor dan menimpa korban.
Saat kejadian korban sempat teriak minta tolong dan ditolong oleh Aiptu Heston Mokat anggota Polsek Tikala, bersama Aiptu Rony Pangemanan anggota Polsek Tikala.
Derasnya air dan lumpur menimbun Aiptu Kifni Kawulur sehingga sekitar 15 menit baru bisa di evakuasi.
Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Manado. Korban sudah meninggal dunia di RS Bhayangkara
Kenangan terhadap orang baik mendatangkan berkat.
Itulah yang terjadi pada anggota Aiptu Kifny Kawulur (49), anggota Polsek Tikala yang meregang nyawa akibat tertimpa longsoran di perumahan Aspol, lingkungan 6, Pall VI, Tikala, Manado, Sabtu (16/1/2021).
Kabar tewasnya Kifny yang beredar di medsos, mengejutkan David Olad Ratu.
Warga Desa Mariri Baru, Kacamatan Poigar, Kabupaten Bolmong ini, semasa bertugas di Manado banyak sekali dibantu Kifny.
"Saya terkejut sekali mendengar peristiwa itu," kata dia
kepada Tribun Manado Minggu (17/1/2021) pagi di Lolak, Bolmong.
Di matanya, almarhum sangat baik. Ia suka membantu dan memberi nasehat.
"Saya orang Bolmong ini bisa beradaptasi di Manado karena peran beliau," kata dia.
David mendoakan Kifny agar beroleh tempat di surga dan keluarga diberi penghiburan.
Natali salah satu netizen membeber, korban masih bersaudara dengannya.
Sebut dia, peristiwa itu sungguh tragis.
"Ia baru naik pangkat di kepolisian," ujarnya.
Informasi yang dihimpun Tribun, ibadah pelepasan direncanakan Minggu (18/1/2021) pukul 14.00 Wita.
Kapolsek Tikala AKP Emilda Sonu, dan membenarkan kejadian tersebut.
Menurut kapolsek perempuan di Manado ini, kejadian terjadi sekitar pukul 15.15 Wita, bertempat di Kelurahan Tikala Baru, Lingkungan VI.
Saat itu terjadi tanah longsor yang menimpa rumah Keluarga Aiptu Kifni Kawulur.
"Pemilik rumah Aiptu Kifni Kawulur (48), adalah anggota babinkamtibmas di Kelurahan Kaeragi Weru dan Dendengan Luar," ucap Kapolsek.
Kapolsek sampaikan korban mempunyai satu orang istri dan tiga orang anak.
Kronologi kejadian sebelum terjadinya longsor Kifni Kawulur sementara membersihkan saluran air di samping rumah karena saluran air tersumbat.
Tak berselang lama tiba tiba tanah yang berbatasan dengan dinding samping kanan rumah longsor dan menimpa korban.
Saat kejadian korban sempat teriak minta tolong dan ditolong oleh Aiptu Heston Mokat anggota Polsek Tikala, bersama Aiptu Rony Pangemanan anggota Polsek Tikala.
"Karena derasnya air dan lumpur menimbun Aiptu Kifni Kawulur sehingga sekitar 15 menit baru bisa di evakuasi, dan korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Manado," tutur Kapolsek.
Kapolsek menyampaikan kepada keluarga agar selalu waspada karena cuaca masih hujan, saat ini Keluarga mengungsi di tempat kerabat terdekat.
Tiga Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado
Hujan deras mengguyur Kota Manado menyebabkan 3 pesawat gagal mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado Sabtu (16/01/3/2021)
Stakeholder Relations Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Yanti Purnomo mengatakan, ada tiga pesawat yang tak bisa mendarat karena cuaca buruk.
"Ada tiga penerbangan yang divert dan RTB karena faktor cuaca," ujar Yanti kepada Tribun Manado, Sabtu (16/01/2021) petang.
Tiga penerbangan itu, pertama Lion Air JT 778 rute Makassar - Manado yang seharusnya mendarat pukul 14.05 WITA terpaksa kembali ke Bandara asal.
"Statusnya Return to Base (RTB) terpaksa kembali ke Makassar karena cuaca buruk di Manado," katanya.
Sementara dua penerbangan lainnya dialihkan pendaratannya.
Pertama, Citilink nomor penerbangan QG 9306 dari Jakarta yang se harinya mendarat di Samrat dialihkan ke Balikpapan.
Pesawat tersebut, sesuai jadwal akan mendarat di Bandara Samrat Manado pukul 13.20 Wita namun kondisi cuaca tak memungkinkan dialihkan ke Balikpapan.
Satu penerbangan lagi, pesawat pribadi dari Manila Filipina yang hendak mendarat di Manado dialihkan ke Gorontalo.
Pesawat bernomor penerbangan T7TUN itu seharusnya mendarat pukul 12.45 WITA tapi karena cuaca dialihkan pendaratannya ke Bandara Jalaludin Gorontalo.
Sejauh ini, kata Yanti operasional Bandara Sam Ratulangi sudah normal pasca dialihkannya tiga penerbangan tersebut.
Longsor Malalayang 2 Tewas
Longsor menyebabkan tanggul jebol menimpa kediaman Keluarga Makarawung-Pondaag di Lorong Cempaka, Kelurahan Malalayang I Barat Lingkungan II, Sabtu (16/01/2021) sore.
Tanggul sekitar 20 meter jebol dan menimpa kediaman Joudy Makarawung. Korban notabene adalah Kepala Lingkungan (Pala) II.
Dua orang jadi korban dalam bencana yang meruntuhkan rumah yang dijadikan kos-kosan tersebut.
Korban pertama, Meyni Pondaag (62), istri Joudy, dan San Hasan
San Hasanmerupakan warga setempat yang indekos di rumah korban.
Kepala Basarnas Manado Sinaga mengatakan jika korban yang ditemukan bernama Meyni Pondaag (62) pemilik kos.
"Korban sudah ditemukan dan sudah meninggal dunia," kata Sinaga Sabtu Malam
Ia membeberkan ada tiga korban dalam peristiwa longsor yang terjadi di Kecamatan Malalayang tersebut.
Ketiganya yakni Kevin (40) berhasil dievakuasi dan selamat, dan satunya lagi San Hasan (30) sempat hilang sampai sabtu malam.
San Hasan ditemukan meninggal pada Minggu pagi.
Lurah Malalayang I Barat, Meilina Mamitoho mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 16.00 Wita saat hujan tengah deras-derasnya.
"Kami dapat berita tadi sore. Setelah ditelusuri, ada dua korban. Satu istri Pala Joudy dan satunya Pak Hassan," katanya.
Basarnas Manado Siaga 24 Jam
Kepala Kantor Basarnas Manado Sinaga, sudah memerintahkan anggotanya untuk mempersiapkan peralatan untuk mengantisipasi apabila terjadi banjir, pohon tumbang atau tanah longsor.
Basarnas Manado menerima laporan telah terjadi beberapa titik lokasi banjir, pohon tumbang dan tanah longsor sehingga perlu penanganan cepat.
Basarnas Manado lalu berkoordinasi dengan instansi terkait, sehingga setiap kejadian bencana atau musibah cepat tertangani.
Beberapa lokasi yang sudah ditangani Basarnas Manado dan Tim SAR Gabungan yakni mengevakuasi 3 korban longsor di Perkamil.
Selain itu, Basarnas juga mengevakuasi masyarakat Ranotana yang terjebak banjir.
Dan saat ini tim SAR Gabungan sedang melakukan evakuasi korban tanah longsor yang masih hilang di Kecamatan Malalayang.
Kepala Kantor Basarnas Manado Sinaga meminta anggotanya untuk siap bila diminta melakukan evakuasi baik banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Saya memimpin langsung untuk memastikan setiap titik tempat kejadian bisa tertangani dengan cepat," kata dia, sesuai rilis yang diterima Tribun Manadoo.
"Kami pusatkan seluruh unsur tim SAR gabungan di Malalayang Satu saat ini," aku dia.
Sinaga menegaskan siap menerima laporan apalagi kehilangan keluarga yang tertimbun longsor.
"Bila ada informasi, silahkan laporkan melalui Call Center 115 atau dinomor 082187123778 Humas Basarnas Manado," tegasnya. (Aldi Ponge/Fernando Lumowa/ Nielton Durado/ Fistel Mukuan)