Makanan mengandung berkarbohidrat biasanya kaya serat, contohnya sayuran mengandung zat tepung, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Saat melakukan diet keto, kita disarankan untuk menghindari makanan tersebut.
Akibatnya, diet keto bisa memicu ketidaknyamanan pencernaan dan sembelit.
Riset juga membuktikan diet keto bisa memicu kemungkinan sembelit. Pasalnya, kurang asupan serat, seperti yang banyak terjadi pada pelaku diet keto, bisa berdampak negatif pada bakter usus.
Hal ini uga turut menurunkan sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan.
3. Memicu kekurangan nutrisi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet keto memicu kekurangan kalsium, vitamin D, magnesium, dan fosfor.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Itu sebabnya, melakukan diet ini tidak boleh sembarangan dan perlu berkonsultasi dahulu dengan dokter.
4. Memicu kekurangan glukosa
Diet rendah karbohidrat seperti diet keto telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes.
Secara khusus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa keto dapat membantu menurunkan kadar hemoglobin A1c, ukuran kadar gula darah rata-rata.
Namun, penderita diabetes tipe 1 bisa berisiko tinggi mengalami lebih banyak episode gula darah rendah (hipoglikemia), yang ditandai dengan kebingungan, gemetar, kelelahan, dan berkeringat.
Hipoglikemia dapat menyebabkan koma dan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
5. Mengganggu kesehatan tulang
Diet keto juga berpotensi menurunkan kepadatan mineral tulang. Riset yang meneliti 29 anak penderita epilepsi menemukan bahwa memiliki skor kepadatan mineral tulang yang lebih rendah 68 persen setelah menjalani diet keto.