"Saya pribadi telah lama mengetahui sepak terjang pak Olly, jadi sekali lagi saya tegaskan integritas Pak Olly sebagaipemimpin tertinggi di Sulut tidak perlu dipertanyakan apalagi di ragukan."
"Mengenai jaringan, Sangadi saja tau Pak Olly memiliki jaringan luas, apalagi saya Bupati. Dulu saya sama-sama Pak Olly di DPR RI, jadi gimana," katanya.
Yasti effect terbukti mujarab. Tangan dinginnya berulangkali membawa figur ataupun parpol pada kemenangan. Yasti bak midas dalam politik. Apapun yang ia sentuh pasti berhasil. Hal itu diakui Olly.
Olly kala berkunjung ke Bolmong beberapa lalu, sempat ditanyakan oleh Tribun, berapa target suara di Bolmong. Olly menjawab.
"Kalau itu tanya kepada komandan lapangan," katanya menunjuk Yasti.
Kemenangan ODSK di Bolmong sudah nampak dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) KCI Network September lalu. Menurut KCI, elektabilitas ODSK mencapai 68,1 persen.
Jauh meninggalkan pasangan CS yang beroleh 16,9 persen dan pasangan PAR dengan 7,2 persen.
Menariknya di Bolmong Raya yang diperkirakan sebagai daerah sulit, ternyata mudah bagi ODSK untuk meraup suara. Dapil Bolmong Raya dan Minsel Mitra, ODSK masih di atas pasangan lain.
Sumber Tribun membeber, survei internal menyebut ODSK perkasa di Bolmong dengan meraih 63 persen suara.
Waktu kampanye Olly di Bolmong pada penghujung masa kampanye juga bakal mendongkrak elektabilitasnya.
Apalagi kampanye itu bakal gegap gempita dengan protokol Covid yang ketat.
Bendahara PDI Perjuangan Bolmong Welty Komaling mengatakan, pihaknya menargetkan 75 persen kemenangan bagi ODSK.
"Kita siap all out," ujarnya. Menurut Welty, seluruh poros kekuatan ODSK di Bolmong kompak dan satu visi memenangkan ODSK.
Selain dukungan Yasti, sekurangnya ada tiga poros kekuatan yang menopang kekuatan ODSK di Bolmong.
Poros pertama adalah mesin partai PDI perjuangan. PDI Perjuangan adalah kampiun di pileg lalu dengan 7 kursi.