Berita Bolsel

BBM Jenis Premium Sering Ditimbun, Disperindagkop Sidak SPBU Soguo

Penulis: Nielton Durado
Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Disperindagkop Sidak SPBU Soguo

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten

Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), melakukan pengawasan langsung ke Stasiun Pengisian

Bahan Bakar Umum (SPBU), Desa Soguo Kecamatan Bolaang Uki, Rabu (14/10/2020).

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Insiden Demo Tolak UU Cipta Kerja, Gubernur Edy Rahmayadi Dikejar dan Diteriaki: Mana Bayaran Kami?

Baca juga: 2 Sosok Perempuan Misterius di Balik Penembakan KKB Papua, Tersenyum dan Tiba-tiba Menghilang

Baca juga: Media Asing Beritakan Habib Rizieq Serukan Massa UU Cipta Kerja Lengserkan Jokowi: Tuhan Itu Agung

TONTON JUGA :

Pengawasan ini dilakukan sebagai salah satu tugas dan fungsi yang melekat pada Disperindagkop.

Kepala Disperindagkop Bolsel Alsyafri Kadullah menyampaikan, pengawasan ini merupakan

kegiatan rutin instansinya.

Yang dilakukan untuk memantau realisasi penggunaan BBM.

Serta memberikan kenyamanan kepada masyarakat akibat laporan-laporan terkait pelayanan SPBU.

"Ini pengawasan rutin, biasa kami lakukan sebagai Dinas yang bertugas melakukan

pengawasan terhadap SPBU," kata dia.

Kadullah membeberkan jika pengawasan ini juga dilakukan karena ada laporan-laporan

terkait pelayanan dan penjualan yang salah sasaran di SPBU Soguo.

"Ada laporan-laporan terkait pelayanan disini, dan kami sudah tindaklanjuti.

Yang salah kami tegur dan sambil memberikan masukan supaya pelayanan lebih prima lagi," tegasnya.

Sementara itu Manager SPBU Hermanto Paputungan menegaskan pihaknya tetap

patuh sesuai dengan aturan bahwa yang diutamakan adalah kendaraan.

Selain itu ia juga melayani nelayan, petani, usaha mikro.

Ia pun menegaskan jika ada laporan masyarakat bahwa kami mengutamakan pengisian BBM

di luar yang seharusnya itu tidak benar.

Karena kami terus diawasi oleh pihak kepolisian dan dinas terkait.

"Ini yang dilayani diprioritaskan kendaraan, bahwa ada laporan bahwa kami melayani

masyarakat umum itu tidak benar," beber dia.

"Yang kami layani itu mereka punya rekomendasi dinas dan kartu nelayan.

Mereka nelayan dan legal sesuai aturan," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Pelayanan SPBU di Desa Soguo, Kecamatan Bolaang Uki,

Kabupaten Bolsel, mendapatkan sorotan keras dari masyarakat.

Pasalnya SPBU satunya-satunya di Kabupaten Bolsel ini terkesan lebih mengutamakan

pembelian dengan menggunakan jeriken, dibandingkan kendaraan.

Hal tersebut dikeluhkan oleh salah Saifudin Gobel salah satu warga Ibukota Bolsel ketika

ditemui Tribun Manado belum lama ini.

Menurutnya, di SPBU Soguo antrian pembeli yang mengisi kendaraan dan memakai jeriken disamaratakan.

"Kan tidak bisa jika kami yang mengisi kendaraan, harus antri dengan mereka

yang memakai jeriken," ujarnya.

Ia juga menyesalkan banyaknya penimbunan yang terjadi di SPBU Popodu.

Pria yang biasa disapa Pudin ini mengaku jika banyak warga yang membeli dengan

jeriken dan dijual kembali.

"Padahal seharusnya itu tidak bisa, karena minyak di SPBU harusnya dijual untuk pengendara.

Bukan ditimbun dan dijual kembali," aku dia.

Pudin membeberkan jika banyaknya pembelian menggunakan jeriken, berdampak

pada cepat habisnya bensin jenis premium.

"Premium itu sangat cepat habis, dan ini selalu dikeluhkan oleh masyarakat," tegasnya.

Di tempat terpisah, Wahab Mahmud Pengawas SPBU Soguo, mengatakan jika pihaknya

memang bersitegang dengan Saifudin belum lama ini soal antrian.

"Iya sempat bersitegang dengan salah satu operator kami, tapi sudah selesai," bebernya.

Wahab mengaku memang pihaknya sering melayani pembelian dengan menggunakan jeriken.

"Tapi hanya warga sekitar SPBU saja, misalnya Popodu, Molibagu, dan Sondana," ungkapnya.

"Namun kami selalu memprioritaskan pembeli yang mengisi kendaraan terlebih dahulu," tambahnya lagi.

Selain itu, banyak warga yang membeli menggunakan jeriken itu adalah para nelayan.

Mereka membeli menggunakan kartu Kusuka.

"Jadi kami diwajibkan melayani mereka juga, tapi minimal hanya 15 liter saja," aku dia.

Wahab pun menegaskan pihaknya selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

"Tapi kalau masih ada yang kurang itu wajar. Karena kesempurnaan hanya milik Allah," tegasnya.

(Tribunmanado.co.id/Nielton Durado)

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Kakak Tewas Dibunuh, Adik Korban Teriak Histeris saat Bertemu Pelaku: Saya Tidak Terima

Baca juga: ILC 13 Oktober Tidak Tayang, Karni Ilyas Curhat Penderitaan Usai Dikritik Habis-habisan Netizen

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam, Gadis 16 Tahun Tewas, Terpental dan Masuk Kolong hingga Terlindas Truk

TONTON JUGA :

Berita Terkini