TRIBUNMANADO.CO.ID - Pegawai lapas dan narapidana terkonfirmasi telah terpapar covid 19.
Totalnya ada 14 orang yang dinyatakan positif virus corona atau covid 19.
Mereka yang terpapar positif Covid-19 tanpa gejala klinis yaitu 9 petugas dan pegawai lapas dan lima narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas-IIB Mojokerto.
• SOAL & JAWABAN TVRI Rabu 26 Agustus 2020, SD Kelas 1-3 dan 4-6, Belajar dari Rumah
• Yang Akan Terjadi kepada Perusahaan Jika Tidak Melaporkan Data Karyawan kepada BPJS Ketenagakerjaan
• Ternyata Ini yang Terjadi pada Petugas Damkar saat Memadamkan Api di Gedung Kejaksaan Agung RI
Petugas Lapas positif Covid-19 adalah empat penjaga Lapas, empat staf dan satu tenaga kesehatan (perawat).
Sedangkan, lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) positif Covid-19 yang semuanya adalah narapidana laki-laki yang terjerat kasus narkotika dan kasus penipuan.
"Ada 14 orang positif terpapar Covid-19 di Lapas Mojokerto," ujar Kalapas Mojokerto, Wahyu Susetyo, Selasa (25/8/2020).
Wahyu mengatakan petugas Lapas positif Covid-19 telah menjalani karantina dan sebagian isolasi mandiri di rumah dinas dalam kawasan Lapas Klas-IIB Mojokerto.
"Sembilan orang petugas kita isolasi di rumah dinas dan lima narapidana menjalani isolasi di ruang khusus dalam Lapas yang kondisinya baik tidak ada keluhan," ungkapnya.
Menurut dia, sembilan petugas terpapar Covid-19 terdeteksi reaktif saat menjalani Rapid Test bersama terhadap 82 petugas di dalam Lapas pada 13 Agustus 2020.
Kemudian, petugas Lapas termasuk lima narapidana melakukan Swab PCR pada Rabu (19/8/2020).
"Kami melakukan Rapid Test massal terhadap petugas dan narapidana untuk tindakan lanjut yang hasilnya reaktif dilakukan Swab PCR dan terkonfirmasi 14 orang dinyatakan positif Covid-19," bebernya.
Pihaknya telah berkoordinasi bersama Dinas Kesehatan Kota Mojokerto terkait penanganan petugas Lapas dan Narapidana yang terpapar Covid-19.
Ia menduga Virus Corona terpapar berpotensi dari petugas Lapas yang ke luar dan masuk Lembaga Permasyarakatan dan makanan yang dikirim dari keluarga narapidana.
Padahal jadwal besuk sudah ditiadakan sejak Pandemi Covid-19 dan diganti bagi keluarga narapidana dapat menitipkan makanan ke petugas Lapas.
"Mungkin itu bisa jadi celah masuknya virus ini, namun bisa jadi melalui petugas kita sendiri lantaran mereka bebas berinteraksi di luar Lapas," terangnya.