Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Petugas Damkar

Ternyata Ini yang Terjadi pada Petugas Damkar saat Memadamkan Api di Gedung Kejaksaan Agung RI

Cerita dari pemadam kebakaran saat memadamkan api yang membakar gedung Kejaksaan Agung RI beberapa waktu lalu.

Kompas.com/Garry Lotulung
Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanudin Dalam, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020) malam. Hingga saat ini, 31 unit pemadam kebakaran dan 135 personel diterjunkan untuk memadamkan api. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak diketahui banyak orang, ternyata inilah yang terjadi kepada petugas pemadam kebakaran. 

Saat memadamkan api ketika Gedung Kejaksaan Agung RI terbakar pada Sabtu malam.

Air sempat habis saat petugas damkar sedang berusaha memadamkan api. 

Ada yang juga sempat pasrah dengan keadaan saat itu. 

Beberapa petugas juga kelelahan dan sempat beristirahat. Bergantian untuk terus menyiram air ke arah gedung kejagung yang terbakar. 

Beberapa strategi telah dilakukan tim petugas pemadam kebakaran saat itu. 

Ini cerita dari satu regu pemadam kebakaran. 

Gerak cepat langsung diambil Subianto (43) saat mobil damkar regunya sampai di Jalan Hasanuddin, Jakarta Selatan, lokasi di mana kantor Kejaksaan Agung RI terbakar, Sabtu (22/8/2020) malam itu.

Dia bersama empat petugas segera memutar pompa dari mobil unitnya, lalu selang menyala, lantas mengarahkan air ke sumber api.

"Di sana sudah ada 8 unit, tetapi api masih besar," ujarnya mengingat peristiwa tersebut kepada Tribunnews, Senin (24/8/2020).

Iyan, sapaan akrab Subianto, merupakan Komandan Regu Group B Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Sektor V Cilandak, Jakarta Selatan.

Iyan berupaya memadamkan api tepat berada di depan gedung terbakar tersebut.

Bahkan, lewat koordinasi melalui walkie talkie, Iyan bergerak ke arah belakang untuk memadamkan api dari sisi lainnya.

"Cuma 6 menit ketika kita datang dan coba padamkan, air di mobil habis. Saat itu memang kami hampir putus asa. Tekanan pompa berbeda-beda di setiap unit mobil, tapi kami tetap serang (padamkan) dengan air yang ada," lanjutnya.

Iyan tahu ini bukan pertanda baik, sementara api terus menjalar ke bagian belakang gedung.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved