Setelah dia dinyatakan tewas, keluarganya membawa jasad pria itu pulang dan mengkremasi tanpa menginformasikan kepada
otoritas kesehatan dan tanpa melakukan serangkaian tes apakah dia terkena virus corona atau tidak.
Sementara itu, beberapa penduduk desa telah memperingatkan kepada pejabat setempat dan menginformasikan mereka
tentang bagaimana peristiwa meninggalnya sang pengantin pria setelah hari pernikahannya.
Mereka juga menginformasikan kepada pejabat setempat bahwa pengantin pria itu tiba dari Gurgaon sebuah wilayah di Haryana,
salah satu negara bagian India yang paling terdampak akan wabah virus corona.
Pihak Departemen Kesehatan Negara kemudian bergegas menuju titik kejadian perkara dan mengumpulkan beberapa sampel
dari 125 penduduk desa yang menghadiri pernikahan.
Pasca pemungutan sampel dan pemeriksaan, sebanyak 15 dari 125 sampel positif terinfeksi virus corona.
Pada 20 Juni, otoritas kesehatan negara bagian mengumpulkan sampel lebih dari 81 orang dari area terdampak. Dari 81 sampel, 16 orang positif corona.
"Kebanyakan orang yang positif mengidap corona adalah mereka yang menghadiri pernikahan," ujar Dr Ramanujam, seorang pejabat kesehatan kepada media pada Rabu (23/6/2020).
"Dia menambahkan bahwa situasinya saat ini sedang dipantau dengan saksama.
Menurut laporan terakhir dari Departemen Kesehatan Bihar, India, sebanyak 55 orang dinyatakan tewas dan 8.100 orang lainnya terinfeksi.
Dari total angka positif, sebanyak 5.174 orang merupakan pekerja migran yang pulang ke kampung halaman mereka setelah lockdown nasional di India.
Pemerintah negara bagian telah menutup 13.000 pusat karantina yang sebelumnya telah disebar di penjuru negara bagian.
Biasanya, orang yang datang dari luar negara bagian harus dikarantina mandiri di tempat itu kecuali dia memiliki komplikasi serius.
Sumber: Kompas.com