Oleh karena itu, Rocky Gerung menanyakan siapa orang di pemerintah yang bisa memberikan data bahwa penyebaran Covid-19 sudah mereda sehingga tidak masalah untuk dilakukan pelonggaran aturan ataupun relaksasi.
Selain itu, Rocky Gerung juga menyakan data acuan yang digunakan untuk memprediksi penyebaran Covid-19.
"Setiap kita bertanya, 'Siapa sih yang bisa terangkan keadaan sebetulnya, curvanya bagaimana sebetulnya' sehingga orang percaya oke kalau begitu relaksasi," kata Rocky Gerung.
"Kalau kurvanya jelas, orang bisa buat prediksi, oke bulan Juni perusahaan-perusahaan mulai diaktifkan lagi," imbuhnya.
"Jadi Istana marah sendiri karena datanya enggak ada."
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa saat ini situasi di pemerintah justru berjalan sendiri-sendiri dengan kebijakan yang berbeda-beda tentunya.
Menurutnya, hal itu justru menambah bingung masyarakat dalam memahami maksud dan tujuan dari pemerintah.
"Dalam kegelapan data pasti enggak ada pegangan, oleh karena itu semua orang menganggap menteri ini punya kebijakan sendiri, menteri yang sana juga lain," ungkapnya.
"Padahal seharusnya itu satu pintu, hanya boleh keluar dari kepala dan ucapan Doni Monardo (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19), kan dia yang tahu sebetulnya. Tapi suplay data ke dia juga macam-macam," pungkasnya.
Simak videonya 9.27:
• Jokowi Disebut Marah Besar, Pakar Epidemiologi Singgung: Lihat Situasi Kok Enggak Menurun?
• 50 Persen Pasien Virus Corona dari Luar Daerah, Risma Marah RS di Surabaya Sudah Kelebihan Kapasitas
• Perkembangan Terbaru 10 Calon Vaksin Virus Corona di Seluruh Dunia
• Agen Intelijen AS dan Inggris Saat Ini Sedang Cari Tahu Kebenaran dari Covid-19 di Wuhan
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul " Bela Jokowi, Rocky Gerung Justru Soroti Peran Juru Bicara Fadjroel Rachman: Orang Nilai Apa Bedanya? "