Virus Corona

Rocky Gerung Bela Jokowi dan Justru Soroti Jubir Fadjroel Rachman, Membela dengan Cara yang Dangkal

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung

"Karena presiden memang tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan seterang-terangnya, karena memang keterbatasan beliau dari dulu, maka juru bicara ambil alih itu,' sambungnya.

Tetapi kenyataanya Rocky Gerung menilai juru bicara justru hanya seperti menirukan apa yang dikatakan presiden sebelumnya.

Jika demikian maka tidak ada bedanya dengan presiden itu sendiri yang dinilai masih dibingungkan oleh publik.

"Ternyata juru bicara pakai langgam yang setara dengan presiden, jadi orang anggap apa bedanya," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 7.05

Sebut Publik Tak Percaya Pemerintah soal Corona

Sebelumnya, Rocky Gerung memberikan tanggapan sempat adanya simpang siur terkait isu kelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa kondisi tersebut terjadi lantaran tidak ada menteri ataupun tokoh pemerintah yang mampu menyakinkan masyarakat.

Hal itu juga dipengaruhi oleh minimnya data penanganan Virus Corona yang dipunyai pemerintah dan dibuka ke publik.

Dalam tayangan Youtube pribadi Rocky Gerung Official, Minggu (10/5/2020), dirinya menilai pemerintah saat ini bisa diibaratkan seperti orang buta data Virus Corona.

Kondisi tersebut tentu membuat masyarakat sedikit ragu dengan pemerintah yang berwacana ingin memberikan kelonggaran PSBB.

Karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penyebaran Virus Corona di Indonesia masih berlangsung.

Menurut Rocky Gerung, pemerintah saja tidak mempunyai data yang jelas bagaimana bisa menyakinkan masyarakat.

"Kenapa terjadi kekacauan itu? Karena sumber yang dijadikan referensi untuk membuat analisis, untuk mengucapkan public relation tetap tidak ada," ujar Rocky Gerung.

"Jadi sumber data tentang keadaan covid ini tidak ada, satu pun menteri tidak ada," jelasnya.

Halaman
123

Berita Terkini