Denyut RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet: Dua Kali Tes Swab Negatif, Baru Boleh Pulang

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien di RSD Wisma Atlet mengikuti senam ringan dipandu tenaga medis.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepastian hasil tes swab merupakan hal paling ditunggu oleh pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Kemayoran, Jakarta. Hasil ini yang akan menentukan berapa lama pasien mengjnap di rumah sakit  yang khusus menangani pasien virus  corona ini.

Penyebaran Corona Harus Turun, Presiden: Kita Harus Siap Diawasi

Selasa (5/5) malam pasien di lantai 27 mengungkapkan kegelisahannya karena beberapa pasien yang tes swab sudah melewati 10 hari,  namun belum ada kabar mengenai hasilnya. Padahal, informasi sejak awal, hasil tes swab paling lama 10 hari.

"Suster, bagaimana dong hasil swab saya, sejak 27 April kok belum keluar, ini kan sudah sepuluh hari," kata seorang pasien merengek.  “Tenang saja, sabar, saya yang swabnya 23 April juga belum keluar," timpal seorang pasien wanita, mencoba membuat tenang situasi.

Namun suasana di group WA pasien makin berisik karena ada pasien yang swab-nya dua kali,  1 dan 3 Mei, hasilnya sudah keluar. "Ini teman sekamar saya, swabnya sudah dua kali, tanggal 1 dan 3 Mei. Sekarang  5 Mei sudah keluar hasilnya. Berarti swab yang kedua cuma dua hari langsung keluar, sedang  saya sudah 10 hari belum kelar," katanya.

Seorang pasien bernama J bahkan mengaku sudah patah arang. "Ah sudah lah, males nanya melulu tapi nggak ada penjelasan logis," katanya menggerutu. "Makanya males tadi siang ikut bergabung dengan tim psikologi, nggak ada gunanya," sambungnya.

Pasien lain kemudian berusaha menenangkan J. Menurut pasien lain, J diminta bersabar karena petugas medis kemungkinan besar kewalahan karena jumlah pasien yang begitu banyak.

Lagi pula, soal hasil swab, petugas medis yang bertugas di tiap lantai tidak mengetahui mengapa ada hasil swab yang terlambat keluar dan ada yang cepat. Petugas medis hanya melaksanakan perintah manajemen dan tim dokter.

Mantan Anggota DPR I Nyoman Dhamantra Divonis 7 Tahun Penjara

Istri J, yang sama-sama dirawat, membantu menjelaskan kegelisahan sang suami. Menurutnya, mereka berdua sudah hampir sebulan jadi penghuni Wisma Atlet, jadi mohon maklum apabila suaminya cerewet.

Namun kecerwetan pasien hanya sgelintir saja dibanding dengan pasien yang sabar dan memahami kondisi kedaruratan rumah sakit. "Yah, namanya juga rumah sakit darurat, tentu jauh dari sempurna. Tapi kalau menurut saya, pelayanan di Wisma Atlet sudah jauh lebih bagus. Para dokter dan suster  sangat profesional, mereka betul-betul sabar menghadapi sikap pasien yang kadang seperti tidak sabaran," kata seorang pasien wanita.

Tanya kepulangan

Keesokan harinya, Rabu (6/4), sejak sahur sudah mulai lagi berisik menanyakan nasib hasil swab yang sudah lebih sepuluh hari. Kegaduhan berlangsung sampai pagi sekira pukul 09.00 WIB.

Tak berapa lama kemudian, menjelang siang, serentak keluar hasil swab 18 pasien di lantai 27, dan hasilnya dinyatakan negatif. Hasil swab yang keluar itu milik pasien yang sudah menjalani isolasi seminggu. 

Itupun masih ada komplain, karena ada pasien yang swab-nya lebih dari sepuluh hari namun tidak tercantun di daftar 18 orang yang diumumkan. Tentu saja perawat tidak bisa menjelaskan, karena ia hanya menerima dari laboratorium.

"Kami di sini hanya menerima hasilnya, Pak. Bersabar dulu ya," jawab seorang perawat. Menjelang pukul 11.00,  banyak pasien mendatangi ruang perawat, terutama pasien yang  dinyatakan negatif.  Petugas medis menegaskan, kepulangan harus berdasarkan dua kali swab dan hasilnya negatiif.

Di lantai satu, di ruang sample swab sudah penuh antrean pasien yang akan diambil sample lendirnya. Ada sekira 50 pasien lebih, itupun terus mengalir pasien lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini