Para penduduk hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk kebutuhan penting di lingkungan mereka antara pukul 6 pagi hingga 3 sore.
• Kemungkinan Tes SKB CPNS 2019 Tetap Dilaksanakan Meski Saat Pandemi Virus Corona
• Kemunculan Foto-foto Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un dalam 20 Hari Terakhir
Kebijakan ini juga diberlakukan di Mekah dan Madinah
Jam malam ini kemudian terus diperpanjang dengan peningkatan kasus yang terus masih terjadi.
Anggota kerajaan terinfeksi
Hingga 7 April 2020, kasus masih terus bertambah dan telah menunjukkan angka 2.795 kasus dengan 41 kematian.
Mengutip New York Times, 8 April 2020, setelah lebih dari 6 minggu sejak kasus pertama dikonfirmasi, virus corona dikonfirmasi menginfeksi sebagian anggota kerajaaan Arab Saudi.
Sebanyak 150 anggota kerajaan diyakini telah terpapar virus.
Raja Salman pun mengasingkan diri demi keselamatannya di sebuah istana, di dekat kota Jeddah, Laut Merah.
Pelonggaran pembatasan
Meskipun kasus-kasus baru masih dilaporkan, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk melonggarkan pembatasan penguncian di wilayahnya.
Pelonggaran ini diharapkan dapat memulihkan kondisi ekonomi yang mati.
Melansir Al Jazeera, 26 April 2020, Raja Salman juga telah mengeluarkan perintah untuk mencabut sebagian jam malam di wilayah kerajaan, kecuali di Mekah dan lingkungan-lingkungan yang diisolasi sebelumnya.
Adapun jam malam tersebut dicabut antara pukul 09.00-17.00. Toko-toko dan tempat perbelanjaan akan diizinkan buka dari hari ke-6 hingga hari ke-20 Ramadhan.
Pelonggaran ini disebut dapat dilakukan karena telah dijalankannya berbagai teknik pemeriksaan Covid-19 yang membantu Kementerian Kesehatan untuk melacak dan mengobati pasien.
Menurut Juru Bicara Kementerian Dr Mohammed Al-Abd Al-Aly, evaluasi wilayah dan wabah virus terus dilakukan secara berkelanjutan.
"Kapan pun kami merasa perlu meningkatkan tindakan pencegahan pada area tertentu atau pun menguranginya, semuanya bergantung pada evaluasi ini," kata Al-Aly seperti dikutip dari Arab News, Jumat (1/5/2020).