Perkembangan May Day
Selama periode interregnum dari 1649, May Day dilarang karena dianggap sebagai perayaan yang tidak baik.
Namun setelah May Day dimusnahkan oleh kaum Puritan, hal itu diangkat kembali selama periode Pemulihan di bawah Charles II.
May Day terus menjadi perayaan sipil dan dikembangkan lebih lanjut sebagai festival untuk buruh dan petani seperti pelayan susu.
Dihubungkan dengan pelayan susu selaras dengan kebiasaan May Day yang dijelaskan oleh Yang Mulia Bede tentang sapi yang lebih sering diperah pada Mei.
Sementara itu, tarian May Pole sangat populer di masyarakat Victoria dan pada abad ke-19 tarian ini dilakukan gadis-gadis sembari mengenakan perhiasan mereka.
Hingga saat ini di sejumlah sekolah dan desa-desa perayaan May Day semacam ini masih dilakukan.
Namun, ada beberapa tempat di Devon, Cornwall dan Skotlandia, yang meneruskan kebiasaan kuno Beltane pada 1 Mei.
Yakni menyulut api dengan maksud membersihkan musim panas yang lama dan menyambut dan harapan akan kehidupan baru. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Buruh Internasional, May Day Berawal dari Perayaan Tradisional Orang Romawi dan Eropa, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/05/01/hari-buruh-internasional-may-day-berawal-dari-perayaan-tradisional-orang-romawi-dan-eropa?
Subscribe Youtube Channel Tribun Manado: