Tips Mencegah Virus Corona

Kamu Harus Tahu, Ini Sejarah Ditemukannya Hand Sanitizer hingga Jadi Rekomendasi WHO dan CDC

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hand sanitizer ditempatkan di lingkungan rest area jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga Related Business untuk memitigasi penyebaran virus coroba.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketika H5N1 mewabah beberapa tahun lalu, hal yang sama juga terjadi.

Bahkan hingga saat ini saat Covid-19 atau Virus Corona mewabah di seluruh negara.

Hand sanitizer menjadi salah satu barang yang paling diburu saat pandemi virus corona seperti saat ini.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, hand sanitizer dapat membantu mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

UPDATE, Wabah Virus Corona Bisa Membuat Ekonomi Indonesia Tumbuh -2%

Jika sabun dan air tidak tersedia, CDC merekomendasikan penggunaan pembersih tangan atau hand sanitizer yang mengandung minimal 60 persen alkohol.

Sebagian besar pembersih tangan mengandung 60 persen hingga 95 persen isopropil atau etil alkohol yang dicampur dengan air dan gel (seperti glikol dan gliserin) untuk mencegah kulit penggunanya menjadi kering.

Hand sanitizer yang dijual di pasaran berbentuk gel atau cairan semprot.

Bagaimana sejarah hand sanitizer? Sejak kapan dipercaya dapat membunuh kuman, bakteri, dan virus?

Beberapa versi sejarah hand sanitizer

Melansir CNBC (27/3/2020), alkohol telah digunakan sebagai antiseptik sejak akhir 1800-an.

Akan tetapi, asal-usul yang tepat mengenai hand sanitizer masih diperdebatkan.

Salah satu versi menyebutkan, penggunaan pertama hand sanitizer pada 1966.

Saat itu, seorang mahasiswa keperawatan di Bakersfield, California, Lupe Hernandez, menggabungkan alkohol dan gel.

Campuran itu digunakan para dokter sebelum merawat pasien ketika mereka tidak dapat mencuci tangan dengan sabun.

Akan tetapi, penelusuran yang baru-baru ini dilakukan oleh sejarawan Lembaga Smithsonian, Joyce Bedi, tidak menemukan jejak hand sanitizer buatan Hernandez karena tidak dipatenkan.

Hari Ini, Tambah 130 Kasus Positif Covid-19, Total 1285 Pasien Positif di Indonesia, 114 Meninggal

Selain itu, ada Sterillium yang menurut perusahaan Jerman Hartmann adalah “desinfektan tangan berbasis alkohol pertama di dunia” dengan gliserin dan alkohol 75 persen.

Halaman
123

Berita Terkini