Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu pasien di Manado dinyatakan negatif Virus Corona (Covid-19) saat dilakukan pemeriksaan kedua. Pada pemeriksaan pertama pasien ini positif Virus Corona.
Menanggapi akan Virus Corona yang sudah mewabah di Indonesia bahkan di Sulut, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Utara, Henro Kawatak ST mengatakan, Pemerintah itu agak lambat mengantisipasi masuknya virus Corona di Indonesia, terlebih di Sulut.
Karena menurutnya, Negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika sudah melaksanakan sistem Lockdown, sementara di Indonesia masih biasa-biasa saja.
• BREAKING NEWS: 3 Warga Lolak dan 1 Warga Dumoga Dipantau Dinkes Setelah Pulang dari Umroh
"Ke depan pemerintah Indonesia terlebih Sulut, harus lakukan langkah taktis mencegah masuknya Virus Corona, antisipasi jalur masuk seperti Bandara, pelabuhan serta perjalanan darat. Lakukan Lockdown," kata Kawatak. Senin (16/3/2020).
Selanjutnya, ia mengatakan, Pemerintah harus memanfaatkan semaksimal mungkin tenaga medis yang ada di Sulut untuk bisa memantau sejauh mana Virus Corona ini pendemiknya itu berjalan di Sulut.
"Kalaupun didapati pendemik lain tentunya harus segera diisolasi, tugas Pemerintah Sulut sangat penting, bisa menciptakan rasa aman buat warganya, harapan kepada Gubernur, Wali Kota dan Bupati harus bisa menjaga masyarakatnya baik dari tantangan, gangguan apapun," ujar dia.
• Gubernur Potong Tunjangan PNS Selama 6 Bulan, Geser untuk Penanganan Virus Corona
Ia juga berharap agar Pemerintah harus berani mengambil langkah tegas, tidak perlu menunggu arahan dari pusat, karena wabah dari Virus Corona sudah lebih dari pendemik global, ini sangat berbahaya apabila tidak diantisipasi secepatnya.
"Apabila tidak diantisipasi, pendemik virus Corona semakin banyak di Sulut, pemerintah yang ada di Sulut gagal jika kecolongan, jangan sampai terjadi kecolongan," harapnya.
Peran TNI/Polri, tim medis dan semua masyarakat Sulut harus bisa bekerjasama memantau dan mencaritahu dimana virus-virus ini ada di Sulut.(fer)
• Pandemi Virus Corona Masih Berlanjut, China dan AS Malah Bikin Medan Pertempuran Baru