T menuturkan, saat di loby tersebut banyak orang, namun si dosen mengusir orang-orang tersebut dengan cara meminta mereka untuk bersosialisasi dengan senior-senior di kampus.
"Ketika teman-teman aku datang malah diusir sama dia."
"Oi ang lai kenal samo senior ang tu. Pailah kenalan ang situ dulu ha. (Apakah kalian kenal sama senior itu? Pergilah, kenalan dulu ke sana!)," ucap T menirukan suruhan si dosen kala itu.
Menurut T, ada saja cara si dosen tersebut. Bahkan tak terbesit olehnya alasan si dosen mengusir teman-temannya.
"Aku gak connect sih dia nyuruh teman-teman aku pergi, kenapa. Ternyata itu maksud dan tujuannya."
"Sampai-sampai betis aku dicubit dengan alasan galigaman (gemas). Terus aku diam,” ujarnya.
Saat itu, sang oknum dosen mengajak korban untuk check in hotel.
“Sampai dia ngajakin check in. Terus aku nanya? Rame-rame Pak? Oh gak, katanya. Berdua aja."
"Kalau berdua sama istri bapak aja. Kata dia, dak lamak lai do. (tak enak lagi)."
Saat itu, si oknum dosen sempat menanyakan tentang pacar korban.
"Terus biasanya kek-kek gitu sama pacar di mana?" kata korban menirupak pertanyaan pelaku.
"Ndak pernah, Pak. Ndak pernah sama sekali," jawab T kepada si dosen.
T menuturkan, walaupun dirinya anak tongkrongan, serta terlepas dari itu, dia juga tak semudah itu untuk melakukan perbuatan bejat tersebut.
"Aku juga gak semudah itu untuk digituin (dilecehkan). Mikirnya jangan terlalu kek gitu lah," ujar T.
Akhirnya, ungkap T, saat itu si dosen minta yang 'panas-panas'. Dia mikir yang panas-panas itu kopi atau teh.