TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ternyata kejanggalan di PT Garuda Indonesia mulai terendus Komisaris perusahaan plat merah ini. Buktinya dua Komisaris Garuda yakni, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak laporan direksi dibawa pimpinan Direktur PT Garuda Indonesia, Ari Askhara.
Artinya sebelum kasus penyelundupan onderdil sepeda motor Harley Davidson dan sepeda Brompton, sudah ada beberapa kejanggalan yang diduga melibatkan direksi PT Garuda Indonesia.
Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, keduanya dari PT Trans Airways, menolak menekan laporan keuangan yang mencatatkan pembukuan Garuda Indonesia selama setahun.
Penolakan keduanya dibuktikan dengan surat keberatan yang dilayangkan terhadap perusahaan pada 2 April 2019. “Merujuk kepada Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2018 yang diajukan kepada kami,……, sesuai dengan Pasal 18 ayat 6 Anggaran Dasar Perseroan, bersama ini kami bersikap untuk tidak menandatangani laporan tahunan tersebut,” tulis keduanya dalam surat yang tersebar di kalangan awak media.
Keterangan surat itu menyebutkan bahwa laporan keuangan Garuda Indonesia bertentangan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Negara Nomor 23 lantaran telah mencatatkan pendapatan yang masih berbentuk piutang. Piutang yang dimaksud berasal dari perjanjian kerja sama antara PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Mahata Aero Teknologi serta PT Citilink Indonesia.
Kerja sama yang diteken pada 31 Oktober 2018 ini mencatatkan pendapatan yang masih berbentuk piutang sebesar US$ 239.940.000 dari Mahata. Dari jumlah itu, US$ 28 juta di antaranya merupakan bagi hasil yang seharusnya dibayarkan Mahata untuk PT Sriwijaya Air.
Dalam surat ini disebutkan, dua komisaris menolak laporan keuangan Garuda Indonesia karena akan menyesatkan publik. Pengakuan pendapatan ini juga dianggap dapat menimbulkan beban cash flow perseroan.
• Pemuda Ini Habisi Nyawa Tetangga Pakai Raket Nyamuk, Sebelumnya ke Dukun Lakukan Ritual Ini
• Hot Public Service - Tunjangan Warga Usia Lanjut Segera Disalurkan
• Suami Lakukan Hal Aneh Ini Setelah Tikam Istri di Tengah Keramaian, Diduga Idap Gangguan Jiwa
Saat ditanya, Chairal mengatakan surat tersebut hanya berupa pendapat. “Kan hanya masalah pendapat. Kami enggak sependapat dengan (sistem) akuntansi yang diterapkan,” ucapnya seusai rapat pemegang saham tahunan (RUPST) Garuda Indonesia yang saat itu diadakan di Hotel Pullman, Jakarta.
Hanya saja, Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, perseroan tidak akan mengadakan revisi laporan keuangan. “Enggak (akan direvisi),” ujarnya.
Skandal Asmara Mantan Dirut Garuda Indonesia
Terungkapnya kasus penyelundupan Moge dan juga sepeda dengan harga fantastis membuat nama Ari Askhara jadi perbincangan.
Bahkan satu persatu skandalnya pun diungkap oleh orang yang berbeda-beda, termasuk dalam skandal asmaranya.
Seperti yang baru-baru ini terungkap mengenai praktek pelatihan awak kabin yang membuat heran pramugari senior.
Pramugari senior maskapai Garuda Indonesia, Josephine Ecclesia, mengungkap kejanggalan sikap I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askhara saat masih menjabat sebagai Direktur Utama.
Josephine Ecclesia mengaku heran, pria yang akrab disapa Ari Askhara itu sering masuk ke kelas pramugari hanya untuk mengurus pelatihan para awak kabin.
Sederet kejanggalan dari tindakan Ari Askhara itu diungkap Josephine Ecclesia dalam tayangan Indonesia Lawyers Club: Garuda Diserempet Moge, Rabu (11/12/2019).