TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Banyak tokoh nasional, politisi di Indonesia yang penasaran kenapa Megawati Soekarnoputri cepat kembali bersahabat dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Apa ada kenangan masa lalu? dan pertanyaan lainnya.
Ketua Umum PDIP yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarno kembali mengungkap persahabatannya dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang kini menjabat Menteri Pertahanan.
Megawati mengungkap hal itu saat memberi pidato dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Dalam pidatonya, Megawati menyinggung orang-orang yang heran tentang persahabatannya dengan Prabowo.
Untuk diketahui, Megawati dan Prabowo secara tidak langsung menjadi rival dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Baca: Kenakan Kemeja Putih Lengan Panjang, Prabowo Hadiri Acara Pembukaan Munas Golkar
Megawati mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) yang bertarung dengan Prabowo.
"Sampai orang sampai bingung kok saya bisa sobatan (bersahabat) sama yang namanya Prabowo Subianto. Memangnya kenapa? Karena apa, karena buat saya, itu Pancasila saya," kata Mega dikutip dari tayangan KompasTV.
• Prabowo Kehilangan Kewarganegaraan di Luar Negeri, Megawati Marahi Menlu dan Panglima TNI
• Kalahkan Tomohon, Tim Sepak Bola Kabupaten Ini Berpeluang ke Semifinal
• Rizky Febian Pernah Diteror Surat Oleh Penggemar: Nulis Setiap Hari, Nyokap Gue yang Selalu Terima
Menurut Megawati, ia tidak pernah menganggap Prabowo sebagai musuh.
"Katanya musuh harus dirangkul. Lha pak Bowo dianggap musuh ya saya suruh dia pulang deh," kata Mega.
Megawati kemudian mengungkap apa yang dilakukanannya terhadap Prabowo saat ia menjadi Presiden RI tahun 2001-2004.
Menurut Megawati, ia lah yang memulangkan Prabowo ke Indonesia saat Prabowo kehilangan kewarganegaraan di luar negeri.
Saat itu, Megawati memarahi Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI saat mengetahui Prabowo di luar negeri dalam keadaan tidak memiliki kewarganegaraan.
"Dulu saya ambil. Beliau keleleran. Betul gak mas? Saya marah sebagai Presiden. Siapa yang membuang beliau stateless (tanpa kewarganegaraan). Ini bukan saya mau cari nama lho. Tidak. Tanya pada beliau. 'Tidak' saya bilang. Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima."
"Apapun juga beliau itu adalah manusia Indonesia. Pulang. Beri dia (kewarganeraan). itu tanggungjawab," kata Mega.