“Sekarang aja dirangkul, (malah) digebukin, gimana,” kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, Senin, (2/12/2019).
Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya tidak akan bernegosiasi dengan kubu Bamsoet dalam Munas nanti.
Karena menurutnya tidak ada yang namanya negosiasi dalam proses pemilihan ketua umum partai.
“Jadi, proses negosiasi ada dalam perjanjian perdagangan. Kalau di dalam Partai Golkar judulnya baca musyawarah nasional. Jadi, prosesnya musyawarah nasional,” katanya.
Airlangga membantah bahwa mekanisme pemilihan ketua umum Golkar pada periode sekarang menguntungkannya.
• TERBAIK, Lionel Messi Raih Ballon d`Or Keenam, Ronaldo Finish Urutan 3, De Ligt Sabet Kopa Trophy
Menurut dia tidak ada yang berubah dengan mekanisme pemilihan, proses pemilihan orang nomor satu di tubuh Partai Golkar itu terdiri dari tiga fase, pertama yakni pendaftaran yang di dalamnya terdapat seleksi administrasi.
Lalu, proses penjaringan sebelum kemudian terakhir masuk ke dalam fase pemilihan.
“Fase pertama pendaftaran. Kalau mengurus admininstratif. Itu prestasi dedikasi, loyalitas, tidak tercela. Itu lolos baru menjadi bakal calon."
"Dari balon menjadk calon, harus membutuhkan dukungan 30 persen. baru masuk ke proses pemilihan voting. Jadi, mekanismenya begitu dan di dalam AD/ART dikatakan, Kalau suaranya 50+1 maka itu namanya aklamasi. Jadi itu ada tiga tahapan yang harus dilalui, jadi sabar sabar dulu,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com