"Jangan takut! Harus dilawan, karena kita kepolisian ada, Densus 88 ada, unsur TNI ada bersama-sama melakukan upaya pencegahan kamtibmas," jelas Agus.
Tidak Takut
Sementara itu Presiden Joko Widodo melalui Juru Bicaranya Fadjroel Rachman mengutuk aksi teror yang mengakibatkan enam orang terluka. "Indonesia tidak takut dengan bentuk teror apapun. Pasti bahu membahu melawan terorisme. Presiden menyatakan sedih atas korban luka di Mapolrestabes Medan. Beliau mendoakan agar korban lekas sembuh dan segera beraktivitas," ujar Fadjroel Rachman.
Fadjroel Rachman melanjutkan pemerintah menjamin penuh keamanan seluruh masyarakat. Terlebih negara memiliki aparatur keamanan yang siap bekerja menangani aksi-aksi teror.
Di sela-sela Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat pagi tadi, diungkap Fadjroel, perintah Jokowi tegas meminta pelaku dan jaringan terorisnya diusut tuntas.
"Sangat penting melindungi 260 juta jiwa. Terorisme akan ditangani kepolisian. Tadi di Sentul, Presiden sudah bertemu Menkopolhukam, Kapolri, Panglima TNI, Kadiv Humas Polri meminta segera bertindak cepat ýmenyelidiki pelaku dan jaringannya," tutur Fadjroel.
Presiden, kata Fadjroel tidak akan memberi toleransi pada pelaku terorismeý. Mantan Wali Kota Solo tersebut juga menginginkan agar upaya pemberantasan terorisme tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga semua pihak.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan agar semua pihak waspada dengan paham radikalisme. Hal tersebut diungkapkan Moeldoko menyikapi peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
"Jangan langsung dianulir seolah-olah mana itu paham radikalis. Ini sebuah bukti nyata bahwa kita semua perlu waspada. Persoalan itu tidak bisa dibiarkan," ujar Moeldoko.
Terkait keamanan di Mapolsek dan Mapolres, Moeldoko mengatakan Kapolri akan melakukan perbaikan lewat aturan-aturan yang sudah ada. "Saya pikir nanti Kapolri akan melakukan perbaikan, melihat kembali melalui protap-protap yang ada seperti apa" kata Moeldoko.
Menurutnya perlu ada perubahan-perubahan terkait pengamanan yang dilakukan mengingat aksi penyerangan terhadap markas polisi bukan kali pertama dilakukan kelompok teror. "Ini (terkait pengamanan) perlu ada perubahan-perubahan, karena modus yang digunakan juga berubah," katanya.
Satu Pelaku Buron
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD mengatakan ada satu pelaku yang masih dalam pengejaran terkait peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara. "Yang satu bombernya lari dan masih pengejaran," kata Mahfud MD.
Mahfud MD juga meminta masyarakat tidak menyebarkan gambar atau video aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara. "Saya imbau kepada masyarakat enggak usah menshare (menyebar) atau bagi, sebar gambar-gambar yang mengerikan itu.
Beritanya saja diulas, gambarnya itu, aduh," kata Mahfud.
Menurut Mahfud MD penyebaran gambar tersebut yang diinginkan pelaku teror. Gambar tersebut membuat seolah bangsa Indonesia beringas. "Kalau mau bahas materi enggak apa-apa tapi kalau gambar jangan. Membuat kesan bangsa kita yang beringas dan bar bar," katanya.
Mahfud MD menegaskan bahwa aparat kepolisian sedang mengungkap jaringan pelaku bom bunuh diri yang menyebabkan 6 orang terluka tersebut. Pada saatnya, jaringan pelaku tersebut akan dibongkar kepolisian. "Nanti pasti akan diungkap," katanya.
Serangan di Polrestabes Medan Aksi Balas Dendam ISIS