Bisnis

Saingi Go-Jek & Grab, Maxim dari Rusia yang Ditentang di Ibu Kota Baru: Tidak Mengikuti Standar

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Driver Maxim di Kalimantan Timur

Maria Pukhova membantah pihaknya melanggar aturan, termasuk standar harga batasan minimum. Karena itu pihaknya, tetap bekerja seperti biasanya.

Ia mengaku izin lokasi di Balikpapan dikeluarkan pada 15 Mei 2019 dengan nama perusahaan PT Teknologi Perdana Indonesia bidang usaha aplikasi transportasi online.

"Aksi protes yang digagas oleh para pengemudi dari perusahaan pesaing tidak memengaruhi kerja layanan Maxim," kata Maria.

Dia mengatakan para pengemudi yang tidak puas dengan ketentuan kerja sama dengan perusahaan lainnya justru diundang Maxim bekerja sama.

"Karena layanan Maxim, para driver dapat menghasilkan uang dengan perjalanan yang berbiaya rendah. Pelanggan akan lebih banyak," jelasnya.

Hanya dalam beberapa bulan operasi di Balikpapan, kata Maria, layanan Maxim cukup populer di kalangan penumpang maupun pengemudi.

Para penumpang tertarik dengan harga yang terjangkau dan fungsi-fungsi menarik yang membuat layanan nyaman.

"Para pengemudi mencatat bahwa aplikasi layanan Maxim jauh lebih nyaman dibandingkan milik perusahaan lainnya," kata dia. 

Dirinya mencontohkan, pengemudi dapat memilih order yang jauh lebih menarik, merencanakan lebih awal pekerjaan hingga bantuan reservasi order. 

Selain itu, pengemudi juga memperoleh kesempatan untuk bekerja kapan saja dan potongan yang rendah untuk setiap orderan.

Jumlahnya hanya 10 persen dari biaya perjalanan.

Disinggung jumlah driver dan pelanggan, Maria enggan membuka dengan alasan data komersial. Pun, kendala yang dialami selama membangun bisnis.

"Saat ini, ada ribuan pengemudi yang bekerja sama dengan kami. Maxim terus menarik banyak mitra baru agar memuaskan pelanggan," jelasnya. (Zakarias Demon Daton)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul: Maxim, Saingan Go-Jek dan Grab dari Rusia yang Dapat Perlawanan di Kaltim

Berita Terkini