TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga perwakilan mahasiswa yang menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club (ILC) beberapa kali tertunduk mendengar pernyataan menohok dari Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly.
Detik-detik mahasiswa ini saat berhadapan dengan Yasonna Laoly itu bisa dilihat dalam tanyangan ILC Selasa (24/9/2019).
Dalam tanyangan program yang dipandu Presiden ILC Karni Ilyas itu terlihat para perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas bergantian memberi penjelasan terkait aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan ribuan bahkan puluhan ribu mahasiswa pada Selasa (24/9/2019).
Di depan Karni Ilyas dan Yasonna Laoly, para mahasiswa yang diketahui berasal dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Universitas Gadjah Mada itu memaparkan perihal aksi demonstrasi yang berlangsung kemarin.
Setelah mahasiswa menjelaskan, tiba saatnya Yasonna menanggapi.
Baca: Sosok Ananda Badudu si Pengumpul Ratusan Juta untuk Demo Mahasiswa, Ternyata Mantan 8 Huruf
Yasonna awalnya menjelaskan soal pasal 1 ayat 3 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia yang menyebut Indonesia adalah negara hukum.
Ia pun menambahkan kalau satu Undang-undang telah disahkan ada mekanisme konsutusional, sehingga ia mengajurkan agar para mahasiswa melakukan gugatan di Mahkamah Konsitusi bukan di mahkamah jalanan.
Baca: Inilah Pasal-pasal Aneh RUU KUHP 2019: Hasut Hewan Penjara 6 Bulan Atau Denda Rp 10 Juta
"Gugat di Mahkamah Konstitusi, that the law ( Itu adalah hukum)," jelas Yasonna.
Yasonna kemudian menyinggung soal dirinya yang pernah menjadi aktivis di masa muda.
Kemudian Yasonna menyebut jika mau berdebat harus mempersiapkan diri dengan matang.
"Jika mau berdebat saya baca betul-betul itu barang dan sejelas-sejelasnya kemudian saya berdebat," terangnya.
Ia kemudian mengungkapkan apa yang ia rasakan saat ini.
Ya Yasonna mengaku malu.
BERITA POPULER:
Baca: Yasonna Laoly Malu Lihat Pernyataan Perwakilan Mahasiswa di ILC: Saya Sampai Tutup Mata
Baca: 3 Mahasiswa Disemprot Menteri Hukum dan Ham: Jika Mau Berdebat, Baca Betul Dulu
Baca: Pemimpin Papua Keluarkan Pernyataan Tegas: Tidak akan Diampuni, Jangan Jadi Korban Referendum
"Kalau ini jujur saya sebagai malu apa yang saudara sampaikan, nga baca, kasih komentar di depan banyak orang, saya sampai tutup mata" tegasnya.