Kisah Tokoh

Kisah Jenderal Ahmad Yani Saat Dikepung Tentara Antek PKI, Bersimbah Darah Kala Terjadi Debat Sengit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Jenderal TNI Ahmad Yani

Penggalian sulit dilakukan karena lubang sumur itu hanya pas untuk satu orang, proses penggalian memakan waktu lama.

Hari mulai gelap, belum ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan. Generator milik Tjakrabirawa dihidupkan untuk menerangi proses penggalian.

Lewat tengah malam mulai tercium bau tak sedap.

Setelah penggalian cukup dalam dan terus digali, akhirnya ditemukan sebuah tangan.

Penggalian dihentikan sementara karena orang-orang tidak tahan dengan bau yang keluar dari sumur.

Setelah berunding dengan C.I. Santoso, disepakati untuk melaporkan hal itu kepada Pangkostrad Mayjen Jenderal Soeharto guna instruksi selanjutnya.

Dan, untuk penggalian selanjutnya, diperlukan tenaga dan peralatan khusus misalnya masker dan tabung oksigen seperti yang dimiliki pasukan katak KKO.

Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo Ayah Ani Yudhoyono (kopassus.mil.id)

Saat itulah Sarwo Edhie Wibowo mendapat gambaran apa yang menimpa Jenderal Yani

Hari itu ia begitu murung dan pulang larut malam.

Ani Yudhoyono melihat pemandangan yang menyentak hatinya.

Di depan foto Ahmad Yani, ayahnya tampak berkaca-kaca.

Makin lama ia memandangi foto, matanya kian basah.

Setangkai bunga diletakkan di samping foto itu.

"Esoknya, ia melakukan hal yang sama" kata Ani Yudhoyono

Menurut Rais Abin, Sarwo Edhie dan Ahmad Yani merupakan sahabat dekat sejak mengikuti pendidikan militer di Australian Army Staf College

Artikel ini telah tayang di surya.co.id

Baca: Update WhatsApp - Cara Menonaktifkan Akun Whatsapp Ketika Ponsel Anda Hilang atau Dicuri

Baca: ODSK Rombak Kabinet Besar-Besaran, 132 Pejabat Kena Mutasi, Wagub: Tancap Gas Gigi 5

Baca: Atraksi Kreatif Mahasiswa Ramaikan Dies Natalis ke-10 Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Berita Terkini