TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin yang merupakan kepala Partai Bolshevik, meninggal pada tahun 1924.
The Great Purge, publik Rusia sudah tak mau lagi mengingat-ingat kalimat ini.
Bagaimana tidak, Great Purge yang berarti pembersihan besar-besaran ialah pembunuhan skala besar yang terjadi di Uni Soviet.
Mengutip history.com, Jumat (9/8/2019) semenjak pemimpin Uni Soviet Vladimir Lenin yang merupakan kepala Partai Bolshevik, meninggal pada tahun 1924, keadaan politik dalam negeri Soviet goyah.
Ada dua nama yang menjadi kandidat pengganti Lenin, yakni Josef Stalin dan Leon Trotsky.
Posisi Leon Trotsky lebih kuat lantaran ia adalah pendiri Tentara Merah Soviet.
Namun malah Stalin yang berhasil menguasai tampuk pimpinan Uni Soviet dan menyatakan dirinya sebagai diktator pada tahun 1929.
Baca: NET TV Dikabarkan Bangkrut dan PHK Massal, Wishnutama Diserang Banyak Pertanyaan, Ini Penjelasannya
Baca: Gadis 18 Tahun DISUNTIK Ayah, Adik dan Kakak Kandung Sebanyak Ratusan Kali
Baca: Buron 3 Hari, Tersangka Pembunuhan Ni Putu Yuniawati di Bali Tertangkap di Mitra, Kronologi Kasusnya
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Akan tetapi setelah Stalin berkuasa, beberapa anggota partai Bolshevik mulai mempertanyakan otoritasnya.
Panas kuping Stalin mendengar ocehan para lawan politiknya itu.
Hasrat kediktatorannya lantas membawa ambisi untuk memusnahkan saja mereka.
Pada pertengahan 1930-an, Stalin percaya siapa pun yang memiliki ikatan dengan Bolshevik atau pemerintah Lenin adalah ancaman bagi kepemimpinannya dan perlu mati.
Tahun 1934 adalah awal The Great Purge.
Korbannya adalah Sergei Kirov, seorang pemimpin Bolshevik yang terkemuka.
Vladimir Lenin, sesudah mati para pengikutnya dibantai Stalin