History

Si Jagur, Meriam Peninggalan Portugis dengan Kontroversi Simbol Tangan Mengepal yang Dianggap Vulgar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meriam Si Jagur, Kisah dan Kontroversi Simbol Tangan Mengepal yang Dianggap Vulgar

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meriam atau kanon adalah sejenis artileri, yang umumnya berukuran besar dan berbentuk tabung, yang menggunakan bubuk mesiu atau bahan pendorong lainnya untuk menembakkan proyektil.

Meriam memiliki bermacam-macam ukuran kaliber, jangkauan, sudut tembak, dan daya tembak. Lebih dari satu jenis meriam umumnya digunakan dalam medan pertempuran.

Pernah Mendengar Meriam yang diberi nama Si Jagur?

Nama Si Jagur tak bisa lepas dari sejarah panjang ibukota Jakarta.

Ditempatkan di museum Fatahilah Jakarta, meriam ini memiliki cerita perjuangannya tersendiri.

Namun juga melekat kisah takhayul yang menempel di meriam khas abad 17 ini.

Si Jagur Cannon, dibangun oleh Portugis untuk mempertahankan posisi mereka di Malaka pada tahun 1600-an.

Baca: Kejar Pengemudi Toyota Fortuner Pelaku Tabrak Lari, Polisi Keluarkan Pistol Antisipasi Hal Ini

Baca: UPDATE Korban Meninggal Gempa bumi Banten Jadi 5 Orang, BNPB: Panik Hingga Jantungan Jadi Penyebab

Baca: Jelang Kongres Ke V PDIP, Isu Jokowi Gantikan Megawati, Kehadiran Prabowo Hingga Kritik Rocky Gerung

Follow Facebook Tribun Manado

Kemudian dibawa ke Batavia oleh Belanda untuk mempertahankan Benteng Batavia.

Meriam itu terbuat dari 16 meriam kecil, dengan simbol kepalan di bagian bawah.

Simbol yang berarti keberuntungan oleh Portugis tetapi di Indonesia simbol itu terkait dengan hubungan seksual.

Karena kekuatan meriam dan lambangnya, orang-orang mulai percaya bahwa meriam ini memiliki kekuatan magis.

Meriam ini dianggap bisa membuat pasangan menikah cepat miliki momongan dengan menyentuh simbol kepalan tangan.

Kemudian banyak orang datang dan membawa bunga sebagai tawaran meriam, dan berdoa di samping meriam untuk membantu mereka memiliki bayi.

Ini gambar meriam ini pada tahun 1947.

Halaman
12

Berita Terkini