Mereka dibayar Rp 5 ribu per liter. Dibayar setiap minggu. Satu orang pekerja bisa memetik sampai 90 liter dalam sehari. "Dulu satu liter, untuk satu pemetik diberi honor Rp 3.500. Tapi karena ada panen raya, honornya jadi Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu," ucap dia.
Honor setiap pekerja ini sudah diluar makan siang. Bahkan para pemetik cengkih diberi sarapan pagi dan juga makan malam. "Di kebun kami ada 19 pemetik cengkih dari Sangihe. Yah kalau dipotong semua ongkos kerja mereka, kami tetap dapat keuntungan jika mengacu harga cengkih sekarang," ujarnya.
Deivi bersyukur bisa memanen sebanyak hampir 100 ton cengkih (Rp 7 miliar jika harga Rp 70 ribu per kg). Seluruh hasilnya dijual kepada para pengepul di Minsel. Jiv Langi, pemilik kebun cengkih di Desa Lowian, Kecamatan Tompasobaru mengatakan, para pekerjanya ada dari Minsel dan dari luar daerah. Harga per liter Rp 4.500.
"Harga itu sudah jadi harga pasaran para pemetik. Memang saat ini panen raya jadi harga pemetiknya juga ikut naik," kata dia.
Pantauan tribunmanado.co.oid, di sejumlah kebun di Kecamatan Tenga, semua pohon cengkih sudah dipetik. Menurut masyarakat di kecamatan ini tak ada kebun yang dibiarkan begitu saja.
Produksi Cengkih Tembus 15.000 Ton
Sulut sedang panen raya cengkih setelah dua tahun belakangan tak banyak produksi. Kepala Dinas Perkebunan Sulut, Refly Ngantung mengatakan, dari pantauan di lapangan saat ini panen sudah mencapai 14.000-15.000 ton.
"Kalau saya lebih senang sebut panen besar, kalau panen raya harusnya lebih banyak lagi panennya," kata dia, Selasa (16/7/2019). Data panen masih akan diperbaharui hingga 31 Desember 2019.
Memang panen kali ini melonjak dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar di angka 3.000-an ton. Cengkih panen besar, tapi harga belum cukup memuaskan. Harga cengkih dengan kualitas terbaik Rp 85.000 per kg.
“Tapi itu harus mencapai kadar air 13 persen, dan kotor 3 persen, " katanya.
Harga di kisaran Rp 72.000 sampai 76.000 jika kadar air 16-17 persen.
Ia mengakui, memang sulit mencapai kadar air 13 persen. Bisa disiasati dengan alat pengering.
Bantuan alat memang ada tapi, tak bisa terbagi untuk semua petani. Ini harus keroyokan, pemerintah semua kabuapten/kota dan juga bantuan swadaya.
Daya saing cengkih juga bisa ditingkatkan dengan peningkatan produksi, triknya pemeliharaan tanaman dan pupuk.
Kebutuhan cengkih nasional pertahun sekitar 120.000 ton, artinya sekitar 10 persen lebih dipasok Sulut. Sementara produksi cengkih saat ini sudah tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Ada Indikasi Kartel
Menurut Dr Robert Winerungan, ekonom dari Universitas Negeri Manado, harga cengkih di tingkat petani saat ini, diakui cukup rendah bila dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Komoditas cengkih sebagian besar dikonsumsi di dalam negeri oleh pabrik rokok.
Di Indonesia, kata Sekretaris ISEI Cabang Manado-Sulut, pabrik rokok tidak banyak lagi. Bisa dihitung mungkin tidak lebih dari sepuluh perusahaan. Konsumen cengkih terbesar, yakni pabrik rokok yang jumlahnya tak banyak ini dalam istilah ekonomi disebut oligopsoni.