TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa Bumi mengguncang Provinsi Sulut, tadi malam Minggu (7/7/2019).
Kejadian itu sempat membuat kepanikan warga karena gempa 7,1 skala ritchter itu diperingatkan berpotensi tsunami, meski belakangan tak benar terjadi.
Lalu bagaimana persiapan Provinsi Sulut mengantisipasi datangnya bencana?
Sebenarnya Sulut punya sebuah sistem dinamakan Early Warning Sistem (EWS) atau sistem peringatan dini bencana tsunami.
John Wungow Kepala Bidang Penanganan Darurat, BPBD Sulut mengatakan, Sulut punya 2 alat EWS.
Baca: Remaja GMIM Menjadi Terbaik di Alpha Camp Persekutuan Gereja Indonesia 2019
Baca: VIDEO VIRAL Presenter Berita Rasakan Gempa Bumi 7,1 SR saat Live, Panik tapi Tetap Profesional
Baca: Dana Desa Tahap Satu Dimanfaatkan Bangun Penahan Tanah, Ini Jumlahnya
Baca: Gempa Magnitudo 7 Tak Bubarkan Pengucapan Syukur di Poigar, Di Desa Ini Bakal Dipasang EWS
Baca: Misteri Hubungan Ahok & Puput Terungkap, Teryata Keduanya Sudah Lakukan Ini, Sean Ngaku Tak Perduli
Satu terpasang di Manado persisnya di Kantor BPBD di Jalan Bethesda, dan satu lagi di Kota Bitung.
Cara kerjanya, sistem ini terkoneksi dengan BMKG. Ketika ada peringatan dini gempa berpotensi tsunami maka sistem ini diaktifkan.
Saat aktif akan terdengar bunyi alarm, sebagai tanda warga untuk segera mengungsi.
Baca: Alami Penyakit Serius, Raffi Ahmad Terancam Menderita di Hari Tua, Seberapa Parah Sakitnya?
Baca: Pasca Gempa 7.1 SR, Tamu dan Staf Mimpi Indah Resort Balik dari Pengungsian
Baca: UPDATE Gempa Magnitudo 7, 19 Kali Terjadi Gempa Susulan, di Dasar Laut Ada Gunung Api Aktif
Baca: Salahudin Terkejut Sulut United Pasang Pola Parkir Bus, Herkis : Kita Lemah di Tengah
Baca: TERNYATA Ini Penyebab Gisella Anastasia dan Gading Marten Bercerai, Hotman Paris Bilang Begini
"EWS ini kordinasi dengan BMKG. Pihak BMKG berkompeten untuk menyiapkan itu dari segi teknis, " kata dia kepada tribunmanado.co.id.
Persoalannya, EWS yang ada, range alarmnya hanya sejauh dua kilometer, belum bisa memberi peringatan secara menyekuruh ke masyarakat khususnya di pesisir.
Gempa berpotensi tsunami ini diberi peringatkan untuk daerah Minsel, Bitung, dan Minahasa Utara bagian Selatan.
Di Sulut baru 2 daerah yang punya EWS. Baiknya memwng di tiap daerah terpasang masing-masing satu
"Anggarannya satu itu sekitar Rp 2 miliar," ungkap dia.
Baca: Mesir Angkat Koper dari Piala Afrika 2019, Mohamed Salah Menangis, Liverpool Bahagia
Baca: Mohamed Salah Ketularan Lionel Messi? Tersingkir di Piala Afrika 2019 Pada Hari dan Jam yang Sama
Baca: Sempat Diwarnai Drama, Amerika Serikat Juara Piala Dunia Wanita 2019, Taklukkan Belanda 2-0
Baca: Badri Si Prajurit Kopassus Nyamar Jadi Pedagang Durian, Mampu Susupi Tubuh GAM & Kelabui Bos Musuh
Di samping itu, peringatan dini ini juga harus terpasang di pesisir. Semisal di Bahu Mall, Mega Mas, dan Mantoa
"Harus ada da sistem corong kecil semacam sirine jarak 300-500 meter. Itu kasih bunyi, nanti terkoneksi dengan BPBD," sebut dia.
Selain itu, sesuai SOP disiapkan pula jalur evakuasi. Ia mengakui, belum semua lokasi terpasang tanda jalur evakuasi. Masih butuh lebih banyak.
Jalur evakuasi itu, nanti menunju ke tempat aman, yakni ke tempat lebih tinggi
"Misalnya di jalan 17 Agustus, " ungkap dia. (ryo)