Gempa di Sulut
Gempa Magnitudo 7 Tak Bubarkan Pengucapan Syukur di Poigar, Di Desa Ini Bakal Dipasang EWS
Gempa magnitudo 7 yang mengguncang Sulawesi Utara, Minggu (7/7/2019) malam dirasakan warga Bolmong, meski tak ada kepanikan berlebih.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gempa magnitudo 7 yang mengguncang Sulawesi Utara, Minggu (7/7/2019) malam dirasakan warga Bolmong, meski tak ada kepanikan berlebih.
Tak ada juga warga yang lari mengungsi. "Tidak terlalu terasa," kata David Olad warga Desa Mariri.
Dikatakan David, gempa semalam tidak mengganggu acara pengucapan syukur di Poigar. Acara pengucapan jalan terus.
"Kami hanya tersentak sedikit, setelah itu acara lanjut kembali," kata dia.
Hal yang sama dikatakan Steby warga Desa Ambang. Sebut Steby, gempa tak terlalu terasa hingga tidak memicu kepanikan.
Baca: UPDATE Gempa Magnitudo 7, 19 Kali Terjadi Gempa Susulan, di Dasar Laut Ada Gunung Api Aktif
Baca: Gempa Sulut -Ternate 7,0 SR: Kawasan Boulevard Seketika Sepi Bahkan Ada yang Tak Bayar Belanjaan
Baca: Gempa Berkekuatan 7,0 SR, Warga Boltim Panik dan Mengungsi Di Kantor Bupati
"Saya perkirakan gempa di sini hanya skala 2 atau 4," kata dia.
Yohan warga Desa Tambolango mengatakan, tak ada perintah dari Sangadi untuk mengungsi.
"Gempa memang tidak terlalu terasa kuat," beber dia.
Masuk daerah rawan tsunami, Kabupaten Bolmong segera mengadakan alat Early Warning System (EWS).
Kaban BPBD Bolmong melalui Humas Abdul Paputungan mengatakan EWS rencananya diadakan tahun ini.
"Lokasinya sudah kita survei yakni di Desa Mariri," kata dia.
Dikatakan Paputungan, meski tanpa EWS, pihaknya sudah punya SOP penanganan bencana tsunami.
Peringatan tsunami dari provinsi akan disebar ke para Camat yang seterusnya akan menyebarkan ke masyarakat.
"Kita kerjasama dengan aparat seperti Camat, Sangadi, juga dengan TNI dan Polri," beber dia.
Paputungan menyatakan, pihaknya sudah membuat jalur evakuasi tsunami di sejumlah titik rawan.