TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 36 siswa dari sekolah menengah umum dan kejuruan se Kota Kotamobagu mulai digembleng menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra).
Penggemblengan calon Paskibraka tersebut dimulai dan dibuka oleh Kadispora Kotamobagu Tony Ponongua, di Lapangan Boki Hontinimbang Kotamobagu, Senin (8/7/2019).
"Sebenarnya ada 38 orang, namun dua siswa diutus ke Provinsi," jelas Wakil Ketua PPI Sulut Hindarto Korompot.
Dari 36 siswa tersebut, ada 19 laki-laki dan 17 perempuan.
Pembukaan pelatihan tersebut nampak juga disaksikan oleh orang tua dan para pelatih.
Baca: Gempa Terjadi, Pak Camat Katakan Masih Aman, Warga Tidak Mengungsi
Baca: Tiang Rumah dan Atap Pun Bergetar, Marcel Khawatirkan Warga di Pesisir
Baca: TERBARU Keluarga Audrey Yu Bantah Jokowi Tawari Kerja di BPPT dan Gaji Rp 200 Juta di NASA
Hindarto mengatakan, ada 109 orang yang diseleksi dan menyisakan 36 orang.
"Berdasarkan ranking, sehingga nanti kalau ada yang gugur semisal sakit, akan digantikan dengan yang lain berdasarkan ranking," jelasnya.
Ia mengatakan, seminggu kedepan akan dilakukan latihan fisik."Supaya kalau ada yang tidak siap fisik bisa diganti," jelasnya.
Setiap hari mereka akan mulai latihan pada pukul 04.30 WITA (pagi), diawali dengan ibadah, kemudian olahraga, dan latihan hingga pukul 17.00 WITA. Latihan dilakukan hingga 15 Agustus.
"Mereka Karantina nanti tanggal 9 Agustus," jelas dia. Ia mengatakan, dukungan orang tua sangat dibutuhkan agar anak tetap sehat dan selamat dalam perjalanan.
Tiara Baderan SMA Negeri 1 Kotamobagu mengaku siap ikut latihan."Saya siapkan fisik sebelum latihan ini, setiap pagi lari, juga siapkan perlengkapan lain," jelasnya.
Ia mengatakan, ini merupakan keinginan pribadi juga."Semoga bisa sukses dan bisa perbaiki diri di sini," ujarnya.
Tony Ponongua menjelaskan bahwa program tersebut sudah siap, dan dananya memang sudah tertata.
"Mereka sudah diseleksi, juga sudah sa.lai tahapan ini, jadi tinggal laksanakan saja," katanya.
Ia mengatakan, dalam latihan Paskibra ini 50 persen memerlukan dukungan orang tua dan 50 persen dukungan pelatih.