TRIBUNMANADO.CO.ID - Mayoritas orang memilih dan menggunakan lensa kontak karena memiliki beberapa keuntungan.
Di antaranya dapat melihat secara optimal, mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata, pengelihatan tepi tidak terhalang, tidak ada rasa takut akan pecah dan patah, bahkan untuk alasan estetika mata.
Penggunaan lensa kontak secara tidak benar akan menimbulkan efek samping jangka panjang maupun jangka pendek.
Penjualan lensa kontak di Indonesia tidak dibatasi dan diperjualbelikan secara bebas.
Berbeda halnya di Amerika Serikat yang mengatur penjualan dan pembelian lensa kontak.
Lensa kontak di Amerika Serikat diatur oleh Food and Drug Administration (FDA).
Pembelian lensa kontak harus dengan resep dokter dan dibeli di toko khusus.
Baca: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh dengan Cara Mudah Menggunakan Air Detoks, Berikut 4 Manfaatnya
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
Dilansir dari Boldsky, berikut 9 efek saamping dari penggunaan lensa kontak.
1. Mata merah
Mata merah dapat terjadi ketika menggunakan lensa kontak selama berjam-jam lebih lama, bahkan digunakan hingga tidur malam.
Hal ini akan membuat lingkungan di sekitar mata menjadi lembap dan kelembapan bagi mikroorganisme adalah cara mudah untuk berkembang biak.
Penyebab lain dari mata merah adalah endapan lensa yang menyebabkan iritasi, atau penggunaan lensa yang tidak pas.
2. Mata kering
Kebanyakan pemakai lensa kontak menderita masalah yaitu mata kering.
Menggunakan lensa kontak dapat mengurangi jumlah air mata dan menurunkan kadar oksigen ke kornea.
Hal ini menyebabkan rasa gatal atau nyeri menyengat, dan iritasi pada kelopak mata atau kornea dan jaringan di sekitarnya.
Baca: Viral Foto Terbaru 3 Tersangka Pembunuhan Anggota TNI Kopda Lucky, Ini Tanggapan Polisi
Baca: Tiga Ruas Jalan Dengan Total Panjang 16 Kilometer Ini Belum Jelas Milik Siapa
3. Ulkus kornea
Efek samping lain dari lensa kontak adalah ulkus kornea.
Terjadi ketika kontaminasi bakteri berkembang di permukaan endapan pada lensa kontak lunak dan dapat berkembang biak dengan cepat.
Hal ini menciptakan biofilm bakteri yang memasok agen infeksi ke kornea yang tertekan.
4. Menghalangi aliran oksigen ke mata
Kornea tidak memiliki pembuluh darah, kecuali dibagian tepinya.
Tanpa oksigen yang cukup, metabolisme kornea ditekan dan asam laktat menumpuk, menciptakan beban osmotik yang menarik air ke dalam kornea lebih cepat lalu terjadi pembengkakan kornea atau edema.
5. Abrasi kornea
Abrasi kornea terjadi ketika lensa kontak 'menggaruk' kornea, jika tidak dipasang dengan benar atau ketika mata terlalu kering.
Tidur dengan lensa kontak meningkatkan risiko abrasi kornea.
Lensa kontak akan menambah kotoran dan bakteri kemudian menumpuk di kornea, yang dapat menyebabkan infeksi mata.
6. Keratitis superfisial
Keratitis superfisial adalah iritasi pada lapisan terluar kornea.
Menyebabkan alergi, infeksi, dan iritasi mekanis.
Baca: Tiga Ruas Jalan Dengan Total Panjang 16 Kilometer Ini Belum Jelas Milik Siapa
Baca: VIRAL VIDEO Ular Didandani Perempuan Cantik, Pakai Produk Kecantikan, Begini Jadinya
7. Corneal moulding
Moulding adalah perubahan bentuk kornea akibat pemakaian lensa kontak.
Sebagian besar terjadi karena kekurangan oksigen dan pembentukan gelembung di bawah lensa kontak di saat tekanan udara berkurang, seperti yang dialami selama penerbangan di ketinggian tinggi.
8. Infiltrat
Infiltrat tampak seperti daerah abu-abu yang kabur di pertengahan wilayah kornea yang terjadi karena memakai lensa kontak dalam waktu yang lama.
Pemasangan lensa kontak yang buruk, memakai berbagai jenis lensa secara bergantian, membuat infiltrat di mata.
9. Giant conjunctivitis papiler
Gejala komplikasi yang muncul di antara pemakai lensa kontak lunak, terutama mereka yang memakainya untuk waktu yang lama dapat meningkatakan produksi lendir dan penglihatan kabur ringan.
Jadi, pastikan penggunaan dan penyimpanan lensa kontak sesuai dengan petunjuk, agar tidak terjadi kerusakan pada mata.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com
Baca: Mahfud MD Jadi Saksi Pernikahan Putri Sudjiwo Tedjo, Saya tak Pernah Bisa Tolak Perintah Tedjo
Baca: Kisah Bette Nash, Pramugari Paling Senior yang Berusia 84 Tahun, Masih Aktif Bekerja Hingga Saat Ini
Baca: Bicara Soal Saling Sindir Keaslian Berlian, Respons Nagita Slavina Tuai Pujian
FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV