Ibu saya asal Nganjuk, yaitu dari dukuh Pesantren, Desa Kapas, kecamatan Sukomoro. S
edangkan ayah saya dari desa Golan (kayak di Israel aja namanya), Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. (Desa Golan ini sekarang masuk ke Kecamatan Sawahan karena adanya pemekaran Kecamatan Jiwan).
Saya tinggal di Pomorogo di Jl. Parikesit, desa Kepatihan sampai tamat SD, dari SD Negeri Diponegoro tahun 1972.
Sekolah SD saya ini dulu tempatnya di depan Kantor Kabupaten Ponorogo, tapi kayaknya sekarang sudah tidak ada lagi. Dulu halamanya luas sekali dan banyak pohon sawo keciknya yang buanya amat sangat lezat.
Tamat SD saya disekolahkan di Madiun karena waktu itu SMP di Ponorogo kurang mantap.
Saya sekolah di SMP Negeri 3 Madiun dari tahun 1973 sampai 1975. Kepala sekolahnya waktu itu kakek guru saya yaitu alm pak Mudjio.
Beliau dulunya guru ayah saya. Tamat SMP saya melanjutkan ke SMA Negeri 1 Madiun juga.
Selanjutnya setamat SMA tahun 1978 saya kuliah di Institut Teknologi Bandung di Jurusan Teknik Elektro mengambil spesialisasi Teknik dan Sistem Komputer.
Tamat dari ITB tahun 1983, saya bekerja di Jakarta yaitu di PT Elnusa.
Sebelumnya waktu kuliah saya sempat bekerja juga di Berca jualan komputer mini Hewlett-Packard. Disamping bekerja saya juga mengajar di beberapa PTS seperti STMIK Bina Nusantara, STMIK Budi Luhur, dan lain-lain.
Bahkan di STMIK Bina Nusantara saya pernah menjadi ketua Jurusan Teknik Komputer.
Baca: Skandal Guru & Siswi, Jadi Pemuas Nafsu Selama 3 Tahun, Ada Video di Ponsel,Ayah Korban Bicara Harga
Baca: Detik-detik Bambang Widjojanto Diancam Dikeluarkan Hakim MK, Saksi 02 Tak Bersedia, Ini Videonya
Baca: Perjuangan Nicholas Sean Cari Uang Saat Ahok BTP Liburan di Luar Negeri Bersama Puput Nastiti
Saya menikah tahun 1985 dengan istri saya yang masih sama sampai sekarang yaitu Taty Adiyanty. Kemudian anak pertama saya perempuan, Maya Elektrika Puspitasari (Maya), lahir bulan Desember 1986.
Tahun 1989 saya melanjutkan studi S2 saya di Curtin University of Technology, Perth, Australia dengan sponsor dari Australian International Development Assistance (AIDAB).
Waktu itu AIDAB hanya memberikan beasiswa 2 orangs saja untuk swasta, karena biasanya beasiswa hanya untuk PNS. Program 2.5 tahun saya selesaikan 1 tahun.
Makanya kemudian dengan nyali besar dan pede saya minta lanjut ke program S3 karena saya masih punya jatah 1.5 tahun. Tahun 1990 saya menyelesaikan S2 saya sekaligus mendapatkan anak ke dua saya, yaitu Fauzia Dewi Kusumasari (Aussie).