OJK Sulutgomalut

Januari-Mei, OJK Sulutgomalut Terima Ratusan Aduan Masyarakat

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Maickel Karundeng
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sulutgomalut di Fourpoints by Sheraton Manado, Kamis (20/06/2019).

Aduan Terbanyak soal Perbankan dan Multifinance

TRIBUNMANADO.CO.ID - OJK Sulutgomalut menerima ratusan pengaduan konsumen lembaga jasa keuangan sepanjang Januari-Mei 2018.

Kepala OJK Sulutgomalut, Slamet Wibowo mengatakan, per 31 Mei pihaknya menerima 123 pengaduan tertulis.

"Ada juga pengaduan yang dilakukan secara 'walkin' sebanyak 283 laporan. Pengadu datang ke kantor OJK," ujar Slamet saat membuka Sosialisasi Edukasi dan Perlindungan Konsumen ke Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di Fourpoints by Sheraton Manado, Kamis (20/06/2019).

Katanya, aduan nasabah perbanka paling banyak, yakni 63 laporan. Pokok permasalahan yang diadukan di antaranya, permintaan informasi debitur.

"Ini yang dulu disebut 'BI Checking', sekarang namanya Sistem Layanan Informasi Konsumen atau SLIK," katanya.

BERITA TERPOPULER:

Baca: VIDEO VIRAL Pelajar SMP Pesta Lem di Kamar, Endingnya Ada Siswi Ciuman

Baca: Ketika Ayahku Jadi Ayah Anakku, Kasus Ayah Setubuhi Anak Kandung Sampai Melahirkan

Baca: Perwira Menengah Polda Dilaporkan Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Anak 14 Tahun

Kemudian, soal pelunasan kredit atau pembiayaan dipercepat, keberatan lelang dan permasalahan agunan/jaminan.

Aduan berikutnya ialah soal lembaga pembiayaan sebanyak 53 laporan. Permasalahan yang diadukan diadukan di antaranya, penarikan objek pembiayaan, pelaporan sistem informasi debitur (SLIK).

Lalu, kredit lunas tapi agunan atau jaminan belum dikembalikan serta produk layanan yang tidak sesuai penawaran dan belum terima BPKB

Selebihnya, aduan soal asuransi, dana pensiun, modal dan non-lembaga jasa keuangan (LJK).

Franky Maruli Wijaya dari OJK Pusat mengatakan, tingginya angka aduan tak lepas dari tingkat literasi keuangan masyarakat.

"Rata-rata kurang mengetahui secara menyeluruh produk dan layanan yang digunakan. Misalnya soal Fintech dan jaminan fidusia. Jika tingkat literasi keuangan baik, tentu sengketa konsumen juga akan menurun," katanya.

Slamet Wibowo menambahkan, semakin baik penanganan pengaduan konsumen oleh PUJK semakin baik.

"Jika PUJK bisa meminimalisir risiko pengaduan atau menanganinya dengan baik, maka akan fokus ke bisnis sehingga bisa mendorong  produktifitas dan pertumbuhan ekonomi," ujar Slamet. (ndo)

TONTON JUGA:

Baca: Sepasang Polisi Gadungan Peras & Cabuli Dua Orang Anak, Dibohongi & Berujung di Perkebunan Mangga

Baca: Beda Tarif Nobar Adegan Intim Suami-Istri Pasutri: Ada Bocah Bayar Rp.1000 Saksikan dari Sudut Ini!

Baca: Kevin Aprilio Nyaris Bunuh Diri Karena Bangkrut, Vicy Melanie Setia Mendampingi Lewati Masa Sukar

Baca: 5 Tim eSports Indonesia yang Pemainnya Wanita-Wanita Cantik

Baca: Bentuk Tubuh Wanita Asal Korea Selatan Ini Bikin Pria Melongo

Berita Terkini