TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 19 wanita diamankan kepolisian.
Mereka diamankan dalam operasi Cipta Kondisi (Cipkon) di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Belasan wanita itu diamankan pada Selasa (28/5/2019).
Tribunmanado.co.id mengutip dari Tribun Medan diterangkan jika operasi ini berlangsung di apartemen.
Razia yang digelar pihak kepolisian itu menyasar Apartemen Serpong Green View (SGV).
Baca: Mama Sibuk Main dengan Bos, Anak Tewas Terpanggang & Ibu Muda Berhubungan Intim Sama Anak 4 Tahun
Baca: Ingin Nikahi Kakak Ipar, Suami Bunuh Istri di Dekat Anak, Sebelum Tewas Korban Ucap Aku Mencintaimu
Baca: Ketahuan Selingkuh, Satpam Bank Habisi Istrinya di Depan Siswi SD: Sudah Pa Kasihan Mama
SGV adalah sebuah apartemen yang berlokasi di bilangan alengkong Gudang Timur, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Razia ini bermula dari laporan masyarakat, begitu yang dikatakan oleh Kapolsek Serpong, Kompol Stefanus Luckito.
"Dari laporan masyarakat yang resah dengan kegiatan yang diduga berbau prostitusi di apartemen itu. Makanya kami gelar operasi," kata kapolsek.
Terlebih dugaan praktik prostitusi itu dilakukan saat bulan Ramadan yang merupakan bulannya ibadah bagi umat muslim.
"Razia dilakukan dalam rangka operasi Cipta Kondisi di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri," ujar Stefanus saat dihubungi awak media.
Tak kurang, sebanyak 19 wanita diamankan dari razia itu.
Mereka semua diduga menjajakan diri menggunakan aplikasi pesan singkat atau media sosial, atau yang karib disebut Pekerja Seks Komersial (PSK) online.
"Ada 19 orang wanita yang saat ini kita amankan untuk diperiksa," ujarnya.
Namun saat proses razia berlangsung, polisi tidak mendapati kegiatan prostitusi.
"Engga ada mucikarinya. Mereka masing-masing sendiri saja melalui aplikasi," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Amankan 19 Wanita di Apartemen Serpong, Diduga PSK Online.
Artikel ini juga telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terbongkar Berbau Prostitusi Online di Bulan Ramadan, 19 Wanita Terjaring Razia di Aparteman dan diolah kembali oleh Tribunmanado.co.id 19 Wanita Terjaring Razia di Aparteman, Diduga Prostitusi Online hingga Ada PSK Beri Uang Rp 15 Ribu
Sebelumnya, pada Sabtu (17/5/2019) pukul 14.00 WIB dua wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) berusia 35 dan 44 tahun ditangkap kepolisian.
Dua PSK itu berinisial DA dan NS.
Dua orang pekerja seks komersial itu terjaring polisi saat sedang melayani tamu di kamar.
Mereka berdua terjaring oleh polisi yang sedang melakukan operasi pemberantasan penyakit masyarakat.
Kedua PSK berumur 35 dan 44 tahun.
Insial mereka yakni DA dan NS.
Mereka terjaring dalam operasi pada Sabtu (17/5/2019) pukul 14.00 WIB.
Pada Sabtu siang itu, mereka terciduk petugas yang sedang melakukan operasi di eks-lokalisasi Mbok Gampeng Selorejo.
Dua PSK itu adalah PSK yang mangkal di Blitar, Jawa Timur.
Baca: 2 PSK Diamankan Polisi Saat Asyik Layani Tamu, Terungkap Tarifnya hingga Mucikari Dapat Rp 15 Ribu
Baca: VIRAL Wanita Nama Angel Diduga Jual Diri Rp 1 Juta, Pemesan Curhat di Facebook: Sekalian Buka Baju
Baca: PSK Tewas Terikat di Apartemen, Terungkap Chat Terakhir Korban hingga Tarif Rp 400 Ribu
Tribunmanado.co.id mengutip pernyataan Kepala Sub Bagian Humas Polres Blitar Iptu Burhanudin dari Portal Tribun Medan di mana dikatakan Iptu Burhanudin jika dari hasil pemeriksaan kedua PSK itu, polisi kemudian menangkap seorang mucikarinya.
"Juga diamankan M (54) alias Bu Nik selaku mucikarinya," ujar Burhanudin, Senin (20/5/2019).
Untuk pasal yang dikenakan kepada si mucikari itu yakni pasal yang dengan ancaman pidana penjara 1 tahun 2 bulan penjara.
Pengungkapan itu bermula saat operasi pekat yang dilakukan oleh tim Resmob.
Dari hasil operasi pekat atau yang lebih dikenal dengan operasi penyakit masyarakat itu, ada dua PSK yang ditangkap.
Mereka ditangkap dalam dua kamar yang berbeda.
Mereka sebelum diamankan, kedua PSK ini tertangkap tangan sedang melayani tamu di dua kamar yang berbeda.
Keduanya masing-masing melayani pria hidung belang dengan inisial YD (35) warga Binangun dan SG (52) warga Klojen, Malang.
Dari pemeriksaan atas dua PSK itu, mereka mengaku melayani tamu dengan tarif yang disepakati bersama.
Tarif mereka Rp 100 ribu tiap kali melakukan kencan.
Dari total tarif tiap kencan itu, masing-masing PSK harus memberikan uang sebesar Rp 15.000 kepada mucikarinya.
Uang itu sekaligus sebagai pembayaran sewa kamar yang mereka tempati dengan harga Rp 700.000 tiap bulannya.
Beberapa barang bukti yang diamankan petugas meliputi uang Rp 100.000, celana dalam milik PSK dan pria hidung belang, serta sprei.
Selain dua PSK yang tertangkap tangan itu, polisi juga mengamankan dua PSK lainnya yang diduga beroperasi di eks-lokalisasi itu yakni SL (54) dan LT (37).
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Razia Ramadhan, Polisi Amankan Mucikari dan 2 PSK yang Sedang Layani Tamu, dan juga telah terbit di tribun-medan.com dengan judul Polisi Amankan Mucikari dan 2 PSK yang Sedang Layani Pria Hidung Belang Saat Razia Ramadan, dan diolah kembali oleh Tribunmanado.co.id, dengan judul 2 PSK Diamankan Polisi Saat Asyik Layani Tamu, Terungkap Tarifnya hingga Mucikari Dapat Rp 15 Ribu
Jika di Blitar polisi mengamankan dua PSK yang sedang melayani tamu dan juga mengamankan mucikarinya.
Berbeda lagi dengan kasus dugaan jual beli 'kacang mentah' yang tejad di Manado Sulawesi Utara (Sulut).
Ya baru-baru ini warganet Bumi Nyiur melambai ramai membahas soal nama seorang wanita yang diduga terlibat dalam perdagangan 'kacang menta' tersebut.
Wanita itu diduga bernama Angel.
Tiga hari belakangan ini nama Angel ramai jadi perbicangan warganet.
Angel ramai dibahas setelah adanya postingan seorang akun Facebook bernama Rafael Silalahi di sebuah grup Facebook.
Rafael Silalahi memposting info soal Angel itu di akun Facebook Tim Paniki Polresta Manado.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun Rafael Silalahi itu, ia menuliskan "jika ada yang mengenal wanita dalam foto yang lampirkan bersama postinganya itu agar segera memberi tahu Rafael Silalahi."
Dalam unggahan Rafael Silalahi, ia menuliskan keterangan postingan beserta kronologinya.
Dalam unggahnnya itu, iya menulis jika ia dan wanita yang dimaksudnya (orang yang ada di KTP) itu sudah membuat janji BO (Booking Order) di sebuah indekost.
Baca: VIRAL Wanita Hamil Tua Meninggal Dunia dengan Janin Masih di Perut, Tenda Pernikahan Sudah Disiapkan
Baca: 9 Bulan Alami Menstruasi Teratur, Wanita Ini Hamil, Melahirkan di Kamar Mandi: Semua Begitu Cepat
Baca: Wanita 20 Tahun Diperkosa 5 Pria di Depan Suaminya, Suami Gambarkan Apa yang Disebut 3 Jam di Neraka
Baca: Wanita 20 Tahun Diperkosa 10.800 Detik oleh 5 Pria di Depan Suaminya, Suaminya Hanya Bisa Buka Baju!
Di kronologi yang penggungah tulis, saat masuk kamar sebelum main dengan wanita yang akun Rafael Silalahi maksud, si wanita terlebih dahulu meminta uang Rp 1 juta.
Setelah uang diberikan Rafael Silalahi, wanita itu izin ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh sekaligus membuka baju.
Tak lama kemudian, wanita itu keluar dari kamar mandi dan meminta izin untuk keluar untuk melihat temannya yang mengetuk pintu di luar.
Percaya, Rafael Silalahi pun mengizinkan wanita tersebut untuk mengecek keluar.
Namun sayangnya wanita tersebut tak kunjung kembali.
Padahal akun Facebook Rafael Silalahi sudah terlanjur membayarkan uang Rp 1 juta.
Merasa jadi korban penipuan, akun Facebook Rafael Silalahi kemudian mengecek di sekitar kamar indekost yang jadi tempat mereka bertemu itu.
Tulis akun Facebook Rafael Silalahi, di sekitar situlah ia mendapatkan satu buah KTP-el.
KTP-el itupun ia ambil.
Di akhir postingannya, akun Facebook Rafael Silalahi menuliskan jika ia tak mempermasalahkan soal uang yang telah ia berikan, tapi tulis Rafael lebih ke kejujuran dan kenikmatan.
Di paling bawah postingan, akun Facebook Rafael Silalahi menuliskan nama seseorang.
Ia menulis nama Angel beserta Marganya.
"Ikhlas jo kita Angelllll. Angel Sondakh," Tulis Rafael Silalahi.
Dalam postingan itu, Rafael Silalahi selain menulis keterangan, ia juga melampirkan tujuh buah foto.
Foto pertama adalah foto yang diduga adalah chattingan antara Angel dan Rafael Silalahi.
Foto kedua adalah foto KTP-el seorang wanita yang kalau dilihat dari nama yang tertulis adalah KTP-el milik wanita bernama Angel dengan marga Sondakh.
Sedangkan foto lainnya adalah foto seorang wanita dan akun Facebook seorang yang memiliki tahi lalat di dagu.
Hingga berita ini diturunkan, Warganet Sulawesi Utara (Sulut) terlebih netizen Manado masih ramai membahas soal Angel dan uang Rp 1 juta.
Entah benar atau tidak informasi yang di posting oleh Rafael Silalahi, namun saat berita ini mau diterbitkan, postingan asli dari Rafael Silalahi itu sudah tak ditemukan lagi di Facebook.
Postingan soal Angel itu masih ramai dan terus dibagikan warganet dalam bentuk screenshot.
Menyikapi itu, seorang pengguna Facebook bernama Angel Scarlet Sondakh membuat klarifikasi yang di kirim ke Grup Facebook Tim Paniki Polresta Manado.
Ia menulis jika ia hanya ingin mengklarifikasi soal berita atau kabar yang beredar yang memuat citra buruk tentang dirinya.
Dalam klarifikasinya itu, Angel Scarlet Sondakh melampirkan 3 gambar.
Di gambar pertama itu adalah hasil screenshot postingan Rafael Silalahi.
Postingan kedua adalah hasil tangkapan layar chattingan Angel dengan temannya.
Dan gambar ketiga adalah tangkapan layar pesan pribadi yang Angel Scarlet Sondakh kirim ke Facebok Rafael Silalahi.
Benar atau tidaknya kabar ini, namun netizen berpendapat jika ini bukanlah hoaks.
Hal itu karena tidak mungkin jika tak saling kenal kemudian KTP-el Angel ada di Rafael Silalahi.
Netizen juga mengait-ngaitkan soal chatingan bookingan yang melampirkan nomor WhatsApp Angel yang Angel berikan ke pria yang diduga membookingnya itu sama dengan nomor yang Angel berikan ke temannya.
Namun tak sedikit juga netizen yang beranggapan jika hal ini merugikan nama baik dari Angel, Angel diminta untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
Hingga berita ini diturunkan, unggahan klarifikasi dari Angel Scarlet Sondakh itu sudah dibagikan 257 kali, dan mendapat 2,3 ribu komentar serta ditanggapi oleh 2,5 ribu akun.
BERIKUT POSTINGAN ANGEL SONDAKH:
Disclamer: Tribunmanado.co.id saat ini masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (Tribunmanad.co.id/Indri Fransiska Panigoro)
#19 Wanita Terjaring Razia di Aparteman, Diduga Prostitusi Online hingga Ada PSK Beri Uang Rp 15 Ribu
Tonton dan subscribe channel kami:
Follow Instagram Tribun Manado: