"Akhirnya secara manual pengawas harus memasukkan nama-nama siswa dan soal yang keliru itu secara online," ujar dia.
BERITA POPULER:
Baca: Saking Cintanya, Oknum TNI Nekat Susul Kasir Indomaret ke Bengkulu hingga Diusir Kakak Ipar
Baca: UPDATE Oknum TNI Mutilasi Kasir Indomaret, Tidak Ada Tanda Hubungan Badan hingga Adanya Penyiksaan
Baca: TERUNGKAP Hasil Autopsi Kasir Indomaret yang Diduga Dimutilasi Oknum TNI: Wajah Korban Menghitam
Meskipun banyak yang mengeluh, lanjut Satriwan, beberapa siswa yang bersekolah di tempat ia mengajar tidak mengalami kesulitan berarti.
Menurut Satriwan, FSGI telah melakukan komunikasi dengan Kemendikbud untuk melakukan beberapa pelatihan kepada para pengajar di Indonesia.
"FSGI tak henti-hentinya meminta Kemendikbud untuk memberi pelatihan penguasaan pembelajaran berbasis HOTS untuk para guru, sehingga didesain pembelajaran yang mendukung HOTS sejak kelas-kelas awal."
"Jadi siswa dan guru tak kaget lagi jika menemukan soal dengan penalaran tingkat tinggi," ujar dia. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Anak Penjual Mainan di Solo Raih Nilai 100 di 4 Mapel UN 2019, Tak Ikut Bimbel karena Biaya, dan telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Hebat! Tanpa Bimbel, Siswa SMA Anak Penjual Mainan Ini Raih Nilai 100 Semua Mapel UN 2019, namun diolah kembali oleh Tribunmanado.co.id dengan judul siswa-sma-peraih-nilai-100-di-semua-mata-pelajaran-ujian-nasional-2019-terungkap-siapa-orangtuanya
Tonton:
Follow Instagram Tribun Manado: