TRIBUNMANADO.CO.ID - Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih mengklarifikasi isu yang beredar soal Bupati Nduga Diculik TNI. Dimana sebelumnya beredar berita membeberkan secara detail bagaimana proses penculikan Bupati Nduga Yarius Gwijangge (YG).
Menurut pembuat berita bahwa berawal dari kegiatan Presiden Jokowi melaksanakan pertemuan tertutup di Hotel Aston pada Senin 1 April 2019, Bupati Nduga mengajukan permintaan kepada Presiden bahwa,
“Tolong Bapa Presiden tarik kembali pasukan yang Bapak kirim di Nduga”.
Menurutnya Presiden menanggapi permintaan tersebut dan mengatakan, “Saya tidak tahu kalau itu ada operasi militer di Nduga, maka saya akan perintahkan pasukan tarik kembali, supaya Masyarakat kembali pulang ke kampung masing-masing".
Baca: 5 Fakta Terbaru Sosok Menteri yang Booking Vanessa Angel Rp 60 Juta
Akibat permintaan Bupati kepada Presiden, maka pada 2 April 2019, sekitar pukul 09.00 WIT,
Bupati dan rombongannya sedang siap-siap untuk mau menuju ke Timika-Nduga, Tiba-tiba seorang anggota Kopassus Kodam Cenderawasi Papua atas nama Kapten Inf Ashari Bin Andi Pasanrangi, SE Nip 11980019821171 datang menculik Bupati dan membawa ke Kodam.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi Nubic menjelaskan, ini jelas fitnah yang sangat tidak mendasar.
Bila dicermati akan ditemukan keanehan antara lain bahwa dalam rangkaian kujungan Presiden RI tanggal 1 April 2019 lalu, Presiden Jokowi tidak pernah ke Hotel Aston apalagi melaksanakan pertemuan tertutup dengan Bupati Nduga di hotel tersebut.
Media telah mempublikasikan rangkaian kegiatan Presiden dari mana dan ke mana sertak kegaiatan apa yang dilakukan secara detail dalam pengawalan yang sangat ketat, yang jelas tidak ada agenda ke Aston.
Keanehan berikutnya, kata Kapendam, bahwa tidak pernah ada satuan di lingkungan TNI yang disebut Kopassus Kodam Cenderawasi.
TNI adalah institusi yang sangat tertib memiliki data base elektronik personel yang sangat lengkap dan rapih, siapapun pihak berwewenang yang menanggapi informasi tersebut dapat mengecek dan memastikan bahwa tidak ada anggota TNI termasuk di Kodam XVII/Cenderawasih yang bernama Kapten Inf Ashari Bin Andi Pasanrangi, SE Nip 11980019821171.
Baca: Akankah Organ Hewan Jadi Solusi Transplantasi karena Kurangnya Pendonor?
"Sangat tidak masuk akal bila hanya satu orang yang mampu menculik seorang tokoh besar setingkat Bupati dilaksanakan pada siang hari ditengah-tengah keluarga dan dengan rombongan pengawalan yang ketat," katanya
"Apalagi diberitakan bahwa Bupati sempat memberontak tapi tidak berdaya dan langsung dibawa oleh penculiknya. Bila dibayangkan berarti penculik tersebut memiliki kemampuan seperti tokoh fiktif Supermen atau tokoh superhero lainnya," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang diterima, Jumat (5/4/2019).
Keanehan selanjutnya, ungkap Kapendam, bahwa seorang bupati bukanlah seperti anak kecil yang dapat dijadikan objek berita dan tidak bisa diklarifikasi kebenarannya.
Artinya siapun bisa mengklarifikasi langsung kepada YG apakah benar beliau diculik sesuai dengan laporan si pembuat fitnah.
Baca: Prabowo Bilang Harus Menang di Atas 25 Persen, TKN Jokowi Sebut Ngigau
"Namun dengan munculnya berita yang sangat menghebohkan ini menuai berbagai tanggapan dari para netizen. Sekaligus dengan mudah kita bisa melihat dan membedakan yang mana netizen yang tak bernalar, tidak tidak berwawasan dan tanpa menggunakan logika yang dengan mudahnya menerima suatu informasi tampa dicerna, dianalisis dan dicross cek kebenarannya," katanya