"Saya ikut prihatin. Menurut saya, kejadian ini luar biasa kejam. Pelakunya pasti kami sikat," kata Zulkarnain, saat memberikan keterangan di Polda Sumatera Selatan, Rabu (20/2/2019).
Menurut Zulkarnain, tim laboratorium forensik telah berada di lokasi untuk kembali melakukan pengecekan di lokasi kejadian tempat Y mengalami aksi pemerkosaan tersebut.
"Sudah saya perintahkan kepada Kapolres untuk serius menangani kasus itu. Puslabfor juga diperintahkan untuk kembali olah TKP, untuk mencari sperma pelaku, mungkin di ranjang atau di lokasi masih ada," ujar dia.
Zulkarnain mengatakan, setelah seluruh barang bukti terkumpul, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk mengungkap motif kasus pemerkosaan tersebut dan memburu pelakunya.
"Beri kami waktu, tim dari polda sudah turun membantu penyelidikan," kata jenderal bintang dua ini.
Dari keterangan sejumlah warga, pelaku yang jumlahnya belum diketahui masuk dari jendela samping dengan cara mencongkel kunci jendela kantor, yang lokasinya berada di sisi jalan lintas timur Palembang-Ogan Ilir kilometer 13.
Setelah masuk, pelaku langsung membekap serta memperkosa korban yang tengah tidur.
Korban yang terbangun berusaha melawan sehingga membuat pelaku marah dan memukuli wajah korban hingga muka serta bagian mata bengkak.
Kondisi saat itu yang tengah hujan deras membuat perbuatan pelaku tidak diketahui tetangga sekitar.
Kasubbid Yanmeddokpol, Dr Yunita L. Mars mengatakan, berdasarkan keterangan korban saat kejadian korban sedang tertidur bersama anaknya yang masih berusia 10 bulan.
"Ada komunikasi (antar pelaku) tapi komunikasi itu sedikit sekali. Cuma satu kata pelaku ke korban, kamu jangan menjerit, kalau kamu menjerit anak kamu akan saya bunuh"
"Itu berdasarkan keterangan dari korban,"ujarnya saat ditemui di Ruang DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).
Lanjutnya, saat ini korban masih menjalani perawatan guna mengobati luka baik secara fisik maupun mental yang saat ini dialaminya.
"Ada beberapa luka di tubuhnya. Korban mengeluh pusing di kepala dan sakit di leher"
"Jadi saat ini dirawat oleh dokter syaraf. Selain itu juga akan ada konseling dengan psikiater untuk menghilangkan trauma secara psikisnya,"ujarnya.
Kronologi