Gunung Karangetang Siaga, Masyarakat Diminta Waspadai Guguran Lava

Penulis: Alpen_Martinus
Editor: maximus conterius
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meski tertutup kabut tebal, kondisi Gunung Karangetang masih terekam pada seismograf.

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Visual Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro masih belum terpantau, lantaran kabut tebal yang masih menyelimuti hingga Jumat (11/1/2019) sekitar pukul 18.00 Wita.

Aditya Gurasali, pemantau Gunung Karangetang, menjelaskan, gunung yang memiliki ketinggian 1784 MDPL ini memiliki cuaca di sekitarnya mendung dan hujan.

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 28-29 °C, kelembaban udara 0-0 persen dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Aktivitas kegempaan, terjadi 10 kali guguran dengan amplitudo 3-5 mm dengan berdurasi 50-75 detik. Embusan 12 kali, dengan amplitudo 5-30 mm, berdurasi 17-60 detik.

Sementara tremor harmonik masih terjadi sekali dengan amplitudo 24 mm dengan durasi 150 detik.

Baca: Karangetang Berstatus Siaga Darurat, Petugas Pos Sulit Pantau Puncak Gunung

Baca: Satus Erupsi Gunung Karangetang Naik Menjadi Siaga Darurat

Baca: Dua Puncak Karangetang Keluarkan Asap Putih, Rerumputan di Bukit Arengkambing Mengering

Vulkanik dangkal terjadi dua kali, dengan amplitudo 3-4 mm dengan durasi 5 detik. Tektonik jauh sekali, dengan amplitudo 15 mm, S-P 15 detik, durasi 150 detik. Juga ada microtremor amplitudo 0,25 mm.

"Status gunung masih Level III atau siaga," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas atau mendaki dan pada radius 1,5 km dari kawah aktif dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 2,5 km.

"Waspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari material hasil erupsi 2015 karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Barat Daya," jelasnya.

Ia juga meminta masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai. (*)

Berita Terkini