Ditemukan Manusia Lebih Purba di Flores Tingginya Hanya Semeter

Editor: Andrew_Pattymahu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

"Ini merupakan mahluk aneh - tingginya hanya 1 meter dengan ukuran otak kecil dan perpaduan karakter primitif dan lebih maju - dan tak seorang pun tahu pasti apa ini dan apa yang harus kami simpulkan," kata Dr van den Bergh.

Dia mengatakan ada sejumlah hipotesa mengenai temuan ini, termasuk bahwa ini merupakan versi kerdil dari Homo erectus atau bahwa ini berasal dari leluhur manusia yang lebih kecil seperti Homo habilis.

"Yang jadi masalah dengan hipotesa itu adalah mahluk-mahluk tersebut tidak pernah ditemukan di luar Afrika," jelasnya.

"Sekarang temuan ini menunjukkan bahwa 700 ribu tahun silam leluhur Homo floresiensis telah sama kecilnya dengan manusia hobbit sendiri, dan kedua, ini menghubunglan antara Homo erectus dan Homo floresiensis," ujarnya lagi.

Reviewer independen pada Jurnal Nature, Aida Gomez-Robles dari Jurusan Antropologi George Washington University, mendukung adanya hubungan antara Homo erectus dan Homo floresiensis.

"(Namun), tetap banyak perdebatan mengenai hal ini," kata Dr Gomez-Robles.

"Meskipun saya pikir fosil-fosil ini berasal dari Homo erectus, ada orang yang menganggapnya berasal dari Homo habilis," jelasnya.

Salah satu pendapat berbeda disampaikan pakar antropologi biologis dari ANU Colin Groves, yang menyatakan tidak cukup fosil untuk memastikan adanya hubungan dengan Homo erectus.

"Saya cenderung di sisi pemikiran lainnya, yang menyatakan bahwa ini berasal dari sesuatu seperti Homo habilis, yang merupakan spesis yang tinggal di Afrika dari 2,3 hingga 1,4 juta tahu silam," ujar Professor Groves.

"Ini adalah spesis ukuran kecil dengan ukuran otak kecil dan gigi yang tampak istimewa, lengan yang agak panjang dan kaki pendek," katanya.

"Mereka menyebar ke dunia tropis purba kira-kira setelah 2 juta silam - kita tak tahu kapan - dan akhirnya berakhir di Flores sejauh ke timur seperti yang dilakukan setiap manusia pra modern," katanya.

Satu-satunya cata membuktikan temuan ini adalah dengan menemukan lebih banyak fosil seperti tulang pergelangan dan tengkorak, pencarian menantang yang siap dilakukan tim peneliti ini.

"Banyak pulau lainnya di wilayah timur Bali dan di antara Asia dan Australia yang mungkin memiliki jenis manusia awal dalam bentuknya yang tidak diketahui, dan tak seorang pun yang mencari tulang-belulang mahluk-mahluk tersebut," kata Dr Adam Brumm.

Berita Terkini