Advertorial
Pemkab Minahasa Siap Perkuat Kolaborasi Pengendalian Inflasi, Bupati Rakor Bersama Wamendagri
Bupati Minahasa Robby Dondokambey menegaskan kesiapan Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
Ringkasan Berita:1.Bupati Minahasa Robby Dondokambey, SSi, MAP, bersama Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang, SS, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi2.Rapat ini dipimpin oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI, Akhmad Wiyagus, dan berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting dari Ruang Command Center Kantor Bupati Minahasa, Senin (24/11/25)3.Bupati Minahasa Robby Dondokambey menegaskan kesiapan Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi.
TRIBUNMANADO.CO.ID,MINAHASA- Bupati Minahasa Robby Dondokambey, SSi, MAP, bersama Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang, SS, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dirangkaikan dengan Pembahasan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program 3 Juta Rumah.
Rapat ini dipimpin oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI, Akhmad Wiyagus, dan berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting dari Ruang Command Center Kantor Bupati Minahasa, Senin (24/11/25)
Rakor tersebut turut dihadiri Kepala BPS, perwakilan Badan Pangan Nasional, pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, serta sejumlah lembaga terkait lainnya.
Baca juga: Kalahkan Minahasa, Manado Raih Medali Emas Cabor e-Football di Porprov Sulawesi Utara 2025
Sementara dari Pemerintah Kabupaten Minahasa, hadir pula para pejabat yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Dalam paparannya, Wamendagri Akhmad Wiyagus mengungkapkan bahwa inflasi nasional hingga Oktober 2025 berada pada posisi 2,86 persen (year-on-year), masih berada dalam target nasional 1,5 hingga 3,5 persen.
Meski demikian, ia menyoroti beberapa komoditas yang masih memberikan tekanan inflasi seperti emas perhiasan, cabai, dan beras.
“Salah satu data menarik adalah laporan World Gold Council yang menyebutkan dua dari tiga masyarakat Indonesia memilih emas sebagai instrumen investasi. Kondisi ini mendorong permintaan dan membuat harga emas melonjak hingga Rp 2,237 juta per gram, yang menjadi salah satu faktor kontributor inflasi nasional,” ujar Wiyagus.
Menurutnya, di tingkat regional, pemerintah pusat memberikan apresiasi kepada sejumlah daerah yang berhasil menjaga inflasi tetap stabil.
Namun, beberapa provinsi masih mencatat inflasi cukup tinggi seperti Riau (4,95 persen) dan Sumatera Utara (4,97 persen), termasuk kota besar seperti Pekanbaru yang menjadi sorotan karena tingginya tekanan inflasi.
Sementara itu, Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu ketiga November 2025 menunjukkan dinamika bervariasi. Penurunan harga terjadi pada komoditas beras di 280 kabupaten/kota, disusul cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, dan minyak goreng.
Namun, kenaikan harga tetap tercatat pada sejumlah komoditas seperti bawang merah yang naik di 196 daerah dan daging ayam ras di lebih dari 90 daerah.
Pemerintah pusat menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor antara pusat dan daerah.
Fokus utama strategi pengendalian inflasi meliputi stabilisasi pasokan, kelancaran distribusi, serta percepatan intervensi pada daerah dengan lonjakan harga.
Ketersediaan bahan pangan pokok juga menjadi sorotan karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Minahasa Robby Dondokambey menegaskan kesiapan Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Robby-Dondokambey-gfjhftg.jpg)